Festival Kampong Tani Sumber Sari Berlangsung 3 Hari

Pembukaan Festival Kampong Tani desa Sumber Sari ditandai dengan pelepasan peserta karnaval palawija
Foto: Endi

Wakil Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), Edi Damansyah, membuka secara resmi Festival Kampong Tani di dusun Taman Arum, Desa Sumber Sari, Kecamatan Loa Kulu, yang ditandai dengan pelepasan peserta karnaval baju unik Palawija, Rabu (28/09) siang.

"Atas nama pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara kami memberikan apresiasi terhadap pelaksanaan kegiatan yang fokus dan bermanfaat pada kondisi dan kearifan lokal di kecamatan Loa Kulu, sehingga bisa dikembangkan dan disajikan dengan baik pada saat festival ini," ujar Wabup mewakili Bupati Rita Widyasari.

Ia mengatakan, Sumber sari merupakan salah satu dari 12 desa yang ada di kecamatan Loa Kulu dan memiliki potensi pertanian yang sangat besar, termasuk potensi seni dan budaya yang harus dipertahankan.

"Karena salah satu keunggulan desa Sumber Sari ini adalah pertanian dalam arti luas. Desa ini memiliki area pertanian sekitar 5 ribu hektar, sehingga potensi yang sudah ada ini kita berharap kedepan bisa dimanfaatkan dengan baik," tuturnya.

Wabup meminta, dengan adanya Festival Kampong Tani desa Sumber Sari, akan terus terbangun semangat baru. "Karena kalau berbicara pertanian di Kutai Kartanegara bahkan nasional, data menunjukkan tenaga kerja di bidang pertanian itu cenderung menurun," ucapnya.

Dirinya berharap, Pertanian di Kukar dapat berkembang lebih meningkat lagi kedepannya dengan dukungan masyarakat dan kelompok tani yang ada.

Kepala Desa Sumber Sari, Sukarno, mengungkapkan, Agenda Festival Kampong Tani merupakan bagian dari implementasi program Gerbang Raja Jilid II, yakni kemandirian pangan, swasembada pangan, serta destinasi wisata edukasi alam di desa Sumber Sari.

"Harapan kami agenda-agenda ini mampu memotivasi petani-petani kita yang sangat berjasa dengan hasil-hasil pertaniannya," terangnya.

Festival yang terselenggara berkat kerja sama dengan Jaringan Kampung Nusantara (Japung) ini, diharapkannya bisa menggali potensi kearifan lokal, termasuk menghidupkan ekonomi mikro yang tengah lesu karena dampak dari kondisi defisit keuangan daerah.

"Jangan larut dengan kondisi ini, mari kita bangkit berinovasi, karena sektor pertanian merupakan sumber daya alam yang masih bisa terbarukan sehingga bisa menambah sumber penghasilan daerah," tegasnya.

Sementara itu, Tri Andi Yuniarso mewakili Japung Nusantara menyatakan, dilaksanakannya Festival Kampong Tani bertujuan untuk mengangkat kebudayaan dari sebuah kampung yang kini tidak boleh lagi dianggap marginal.

"Visi dan misi dari Jaringan Kampung Nusantara ini sendiri adalah ingin mengangkat potensi-potensi lokal seni budaya yang ada. Karena sudah banyak sekali seni budaya yang telah hilang di kampung-kampung Se-Nusantara," ungkapnya.

Selain itu, sambungnya, Festival Kampong Tani memiliki tujuan utama yakni menghidupkan swadaya masyarakat. "Jangan sampai masyarakat selalu tergantung, tetapi harus lebih mengutamakan potensi dan kemandirian kampung itu sendiri," harapnya.

Untuk diketahui, Festival Kampong Tani di desa Sumber Sari berlangsung selama 3 hari, mulai dari 28-30 September 2016. Berbagai kegiatan akan digelar, seperti Bazar kuliner, pertunjukan seni, Ngapeh (Diskusi) pertanian, pelatihan pertanian, hingga lomba permainan tradisional dan jalan santai. (end)



Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top