Cerau Nasi Bekepor, Upaya melestarikan Budaya Kutai

Rektor Unikarta Dr Sabran (kanan) menyalakan kayu bakar yang digunakan untuk memasak Nasi Bekepor
Foto: R.Hidayat

Nasi Bekepor adalah beras yang dimasak memakai kenceng atau periuk menggunakan tungku berisi kayu bakar dan merupakan salah satu cara memasak tradisonal masyarakat Kutai.

Untuk mengingatkan kembali cara memasak khas Kutai tersebut, bertempat dihalaman kampus Unikarta Tenggarong, Rabu (12/04) lalu, digelar acara Cerau Nasi Bekepor dan Nunu Suman (Bakar Lemang).

Ketua panitia Cerau Nasi Bekepor, Awang Muhammad Rifani, mengatakan, acara ini dilaksanakan dalam rangka memperingati hari lahir atau Dies Natalis Unikarta ke-33 serta Hari Budaya Kutai Kartanegara tahun 2017.

"Sekaligus juga untuk memperingati Hari Juang Panglima Awang Long yang ke-173," ujar pria yang menjabat sebagai Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) Unikarta.

Untuk memasak makanan khas Kutai itu, kata Awang, sebanyak 11 orang ibu-ibu warga adat dari Dusun Bensamar, Kelurahan Loa Ipuh Darat dan Bengkuring, Kelurahan Loa Ipuh turut dilibatkan.

"Ada 100 Lemang yang dibakar dan 17 kenceng atau periuk untuk memasak Nasi Bekepor, semuanya dimasak menggunakan kayu bakar," jelasnya.

Awang berharap, acara seperti ini lebih sering dilakukan guna memupuk rasa solidaritas, kerjasama, dan gotong royong, "Cerau Nasi Bekepor merupakan salah satu cara untuk melestarikan nilai adat dan budaya masyarakat Kutai yang kini sudah tidak dikenal lagi," tuturnya.

Sementara Rektor Unikarta, Dr Sabran, menyampaikan apresiasinya kepada panitia pelaksana, menurutnya acara ini merupakan bagian dari visi misi universitas yang dipimpinnya. "Kita ingin mendorong kreativitas kawan-kawan di Unikarta salah satunya agar budaya lokal bisa mendunia," cetusnya.

Dikatakannya, makanan khas Kutai seperti Suman atau Lemang merupakan produk lokal yang memiliki nilai jual luar biasa. "Ternyata budaya lokal itu bisa dikembangkan untuk ekonomi kreatif," ungkap Sabran.

Ditempat yang sama, Staf Ahli Bupati Kukar, H Otoy Usman mewakili Bupati Rita Widyasari, menyampaikan dukungan pemerintah daerah dan meminta Cerau Nasi Bekepor maupun Nunu Suman terus dilestarikan.

"Harapan saya kedepannya bisa lebih semarak lagi dan tidak hanya di Unikarta tapi disetiap kampung yang ada di kecamatan-kecamatan. Karena ini budaya Kutai yang harus dilestarikan, dan kalau perlu dilombakan," tukas Otoy. (adv/kominfo/k2n))

Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top