Diduga Faktor Usia, Gedung Magazijn di Loa Kulu Ambruk

Pasca ambruk, gedung Magazijn bangunan peninggalan Belanda di Loa Kulu dipasangi garis pembatas
Foto: Fairuz Z

Gedung Magazijn yang berada di desa Loa Kulu Kota, kecamatan Loa Kulu, Kutai Kartanegara (Kukar), Kamis (11/10) pagi, sekitar pukul 6.30 Wita tiba-tiba ambruk.

Staf Pelestarian Cagar Budaya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kukar, Izhariansyah, menyebutkan, Bangunan tua peninggalan Belanda itu rubuh dibagian depan saat hujan tengah mengguyur Loa Kulu dan sekitarnya. 

"Bangunan ini jaman Belanda dulu adalah gudang logistik, kemudian tidak dipergunakan sampai sekarang. Dugaan sementara rubuh karena faktor usia," terangnya kepada sejumlah wartawan yang menemuinya di lokasi kejadian,

Namun Izhariansyah mengaku, saat ini Disdikbud masih melakukan koordinasi sembari menunggu arahan selanjutnya. Kini bangunan cagar budaya tersebut telah dipasang garis pembatas.

Berdasarkan catatan sejarah yang dikutip dari berbagai sumber, pada masa Belanda menjejakkan kakinya di tanah Kutai, gedung Magazijn merupakan gudang milik OBM (Oost Borneo Maatschappij) perusahaan tambang batu bara pertama di Loa Kulu. 

Kantor Magazijzn yang berada di tepi sungai Mahakam ini memiliki ciri khas bangunan dengan atap seng bergelombang berbentuk kubah, namun sebelum rubuh kondisinya memang tak terawat dan terlihat dalam posisi miring.

Bahkan dinding bagian atas dan atapnya dililiti akar menjalar yang telah membesar ukurannya dan ditumbuhi semak-semak cukup rapat. (end)

Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top