TIFAF Resmi Dibuka, Tampilkan Parade Delegasi Kesenian Internasional

Salah satu partisipan TIFAF dari negara Mesir saat mengikuti parade di stadion Rondong Demang
(Foto: Endi)

Tenggarong International Folk Art Festival (TIFAF) 2019 resmi dibuka Minggu (22/09). Opening ceremony disaksikan masyarakat yang memadati kawasan Stadion Rondong Demang, Tenggarong, 

Acara diawali dengan penampilan marching band dan parade delegasi kesenian internasional dari negara Belanda, Thailand, Rusia, Srilangka, Rumania, Mesir, serta tuan rumah Indonesia. Para partisipan menampilkan kesenian masing-masing negara.

Sementara dari Indonesia diantaranya diwakili Yayasan Gubang yang mempersembahkan tari Jepen. Sedangkan sanggar tari Bangen Tawai menampilkan tarian suku Dayak Kenyah, dan di penghujung parade ditampilkan tari Hudoq.

Kemudian dilanjutkan persembahan Gerbang Etam Mini Orchestra, dan tari sakral kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura. Puncak acara ditutup dengan persembahan tarian massal.

Bupati Kukar Edi Damansyah mengatakan, festival kesenian internasional sangat dinantikan oleh masyarakat, apalagi Kukar menjadi salah satu destinasi wisata, dimana pada tahun 2018 tercatat lebih dari 1,7 juta wisatawan berkunjung ke kabupaten ini.

Gubernur Kaltim, Bupati Kukar, Sultan Kutai, CoE Kemenpar dan CIOFF Indonesia saat opening TIFAF
(Foto: Endi)

"Festival ini menjadi pintu masuk yang strategis untuk memperkenalkan dan mempromosikan daya tarik wisata di Kutai Kartanegara serta program seni budaya yang ada," ujarnya.

Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Isran Noor usai membuka TIFAF secara resmi, menyambut baik pelaksanaan festival kesenian internasional yang telah memasuki tahun ketujuh. Ia berharap festival ini dapat terus dilaksanakan serta dikembangkan.

"Bagi saya festival ini bukan semata-mata untuk mendatangkan wisatawan, tetapi yang paling penting bahwa budaya, kesenian, adat istiadat, harus dijaga dan dipertahankan," ucapnya.

Diharapkan, festival yang menampilkan pentas kesenian rakyat internasional dan juga festival kesenian daerah Kutai ini diutamakan untuk mengembangkan kualitas serta kemurnian seni budaya.

"Kepada masyarakat Kutai Kartanegara khususnya dan masyarakat di Kalimantan Timur, kesempatan-kesempatan kita untuk memberikan apresiasi kepada budaya lokal terbuka luas, karena banyak budaya lokal kita yang belum dikembangkan terutama dari kawasan pedalaman," kata Isran.

Pembukaan festival dalam rangka HUT Kota Tenggarong ke-237 ini disaksikan staf khusus Kementerian Pariwisata Bidang Calendar of Event (CoE) Tazbir Abdullah, CIOFF Indonesia, Sultan Kutai ke XXI Adji Muhammad Arifin, Forkopimda Kukar, Forkopimda Kaltim, serta undangan dari sejumlah kabupaten/kota. (end)

Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top