Wacana "New Normal" Telah Dibahas, Yuli: Kita Tidak Mau Gegabah

Jubir gugus tugas COVID-19 Kukar Martina Yulianti menyebut penerapan new normal tidak bisa gegabah
(Foto: Endi)

Skenario "The New Normal" (normal baru) di tengah pandemi COVID-19 yang disiapkan pemerintah pusat telah dibahas oleh pemerintah kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar).

Hal itu diungkapkan juru bicara (jubir) gugus tugas percepatan penanganan COVID-19 Kukar, Martina Yulianti kepada wartawan, Senin (25/05) malam.

"Kita sudah dari dua minggu lalu membicarakan skema wacana relaksasi. Itu sudah dibicarakan di tingkat kita dan dalam waktu dekat akan di implementasikan," ujarnya melalu zoom meeting.

Dokter yang biasa disapa Yuli ini mengatakan, wacana new normal telah dibahas dan didiskusikan dengan Bupati Kukar Edi Damansyah.

"Tinggal kita melakukan pemantapan-pemantapan karena untuk menjalankan the new normal itu yang penting dikawal adalah bagaimana implentasi dari pada pelaksanaan protokol COVID-19 bisa dijalankan dengan benar," jelasnya.

Dikatakannya lagi, hal yang paling berat dalam new normal adalah penerapan physical distancing baik di perkantoran, sekolah, atau rumah sakit.

"Ketika itu diterapkan physical distancing maka akan terjadi penurunan kapasitas apabila tidak diatur dengan sistem pergantian atau sistem shift atau dengan menambah ruang tunggu," kata Yuli.

Sementara penerapan new normal di sekolah-sekolah bilamana masih menerapkan jadwal pembelajaran seperti sebelum terjadi pandemi, maka phsysical distancing akan sulit dihindari

"Harus dikurangi separo atau dibuatkan jadwal yang lain. Jadi hal-hal seperti itu yang harus dipikirkan di dalam implementasinya," ucapnya.

Ditambahkan Yuli, dalam pelaksanaan relaksasi atau persiapan new normal ini perlu komitmen bersama dari seluruh pihak.

"Karena kita tidak mau terburu-buru dan gegabah melaksanakannya, tetapi di dalam pengawalannya tidak sesuai, sehingga ini akan berbahaya dan berpotensi menimbulkan kasus-kasus yang tdak dapat kita kendalikan," demikian jelasnya. (end)

Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top