Vaksinasi COVID-19 Tahap Pertama di Kukar: Dari Nakes Hingga Para Tokoh

Vaksinasi COVID-19 perdana jenis Sinovac kepada 10 orang tokoh di Kutai Kartanegara 
(Foto: Humas RSAMP / Candra)

Setelah dua hari lalu 7.040 dosis vaksin COVID-19 tiba di Kutai Kartanegara (Kukar), hari ini vaksinasi tahap pertama digelar di RSUD AM Parikesit, Tenggarong Seberang, Kamis (14/01/2020).

Vaksinasi perdana yang diperuntukkan bagi tenaga kesehatan (Nakes) ini juga diberikan kepada 10 tokoh di Kukar yakni Kepala Dinas Kesehatan Kukar dr Martina Yulianti, Kepala Kejari Kukar Darmo Wijoyo, Wakil Ketua MUI Kukar Irianto, Kapolres Kukar AKBP irwan Masulin Ginting.

Kemudian Plt Asisten II Sekkab Kukar Wiyono, tokoh anak muda berpengaruh atau influencer Akbar Haka, lalu mewakili pendeta di Kukar David Oktavianus Subagio Hardjawinata, Ramsyah dari PPNI Kukar, Dandim 0906/Tenggarong Letkol Inf Charles Alling, dan Wakil Ketua DPRD Kukar Alif Turiadi.

Ada beberapa tahapan harus dilalui peserta, mulai dari pemeriksaan suhu tubuh, pemeriksaan tekanan darah, hingga skrining berupa pertanyaan yang menyangkut riwayat kesehatan. Setelah di vaksin, peserta diharuskan menjalani observasi dengan pengawasan tenaga medis selama 30 menit.

Kepala Dinas Kesehatan Kukar dr Martina Yulianti yang menjadi orang pertama penerima vaksin Sinovac menyatakan jika dirinya tidak merasakan sakit saat vaksin disuntikkan bahkan setelahnya tak ada gejala apapun.

"Jadi tidak perlu khawatir dengan vaksin COVID-19 karena saya telah membuktikannya dan saya meminta kepada seluruh tenaga kesehatan dan penunjang kesehatan yang ada di Kutai Kartanegara agar menyukseskan vaksinasi COVID-19. Jangan takut vaksin ini aman dan halal, kita juga harus mengajak masyarakat agar tidak takut dengan vaksin ini agar terwujud kekebalan kelompok dan pandemi segera berakhir," ujar perempuan yang juga menjabat sebagai Plt Direktur RSUD AM Parikesit ini.

Namun ada 3 orang diantaranya harus ditunda diberikan vaksin karena faktor kesehatan menyangkut belum stabilnya kadar gula darah yaitu Kejari Kukar Darmo Wijoyo dan Wakil Ketua DPRD Kukar Alif Turiadi, sementara Ramsyah dari PPNI Kukar tekanan darahnya tidak dalam kondisi normal.

"Kita memberikan apresiasi meskipun hari ini tidak jadi di vaksin tetapi tetap menunjukkan semangatnya siap untuk di vaksin. Sama juga dengan Bapak Bupati yang hari ini tidak jadi mengikuti vaksin karena kondisi kesehatan beliau belum memungkinkan. Tentu kalau kondisi sudah membaik maka beliau akan bisa di vaksin," kata Yuli.

Press Conference Wakil Bupati Kukar bersama 10 tokoh yang mendapat vaksin perdana
(Foto: Humas RSAMP / Candra)

Pada tahap pertama ini dosis vaksin yang diberikan sebanyak 0,5 ml. Peserta yang sudah diberikan vaksin juga diberikan surat keterangan. Selanjutnya 14 hari berikutnya akan kembali dilaksanakan pemberian vaksin tahap kedua. 

"Kita menunggu arahan dari pusat, tentu setelah semuanya selesai untuk tenaga kesehatan, berikutnya untuk masyarakat umum. Walaupun sudah di vaksin kita tetap menerapkan 3 M, memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak dan menghindari kerumunan, karena yang di vaksin ini tidak serentak secara bersama-sama," tambah Yuli.

Sementara itu Wakil Bupati Kukar Chairil Anwar yang menyaksikan secara langsung kegiatan ini menyampaikan jika dirinya tidak mengikuti vaksin lantaran faktor usia sebagaimana persyaratan pemberian vaksin. Ditegaskannya jika vaksin Sinovac yang telah melalui uji laboratorium BPOM serta dinyatakan halal oleh MUI.merupakan salah satu ikhtiar untuk memutus mata rantai COVID-19. 

"Vaksin pertama ini yang saya ketahui hanya diperuntukkan bagi mereka yang berumur 18 sampai 59 tahun. Kalau saya sudah 62 tahun lebih, nanti ada gilirannya. Untuk vaksin ada 4 yang akan datang, selain dari cina, ada dari Amerika, dari Inggris dan kemudian Jerman.," ucapnya. 

Chairil mengajak seluruh masyarakat berdoa agar pendemi COVID-19 segera berakhir. Kembali ditegaskannya jika vaksinasi ini adalah ikhtiar pemerintah dalam memutus penyebaran wabah yang melanda berbagai negara di belahan dunia. 

"Ini adalah salah satu ikhtiar dari Pemerintah Republik Indonesia untuk menjaga kesehatan rakyatnya dan mudah-mudahan ikhtiar ini mendapat ridho dari Allah SWT," demikian disampaikannya. (end)

Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top