Masjid Dua Mas Berdiri Megah di Pulau Harapan, Dibangun Dari Dana Pribadi dan Sedekah Warga

Masjid Dua Mas berdiri indah dan megah diatas desa Pulau Harapan di kecamatan Muara Muntai
(Foto: Fairuz Zabady) 

Megah dan indah, inilah kata yang patut disematkan untuk Masjid Dua Mas yang berdiri kokoh di Desa Pulau Harapan, Kecamatan Muara Muntai, Kutai Kartanegara (Kukar). 

Warga pun antusias saat masjid yang terletak di Jalan Pangeran Hidayatullah, RT 4, diresmikan oleh Camat Muara Muntai, Muhammad Dahlan, Jumat (12/03/2021). Tokoh masyarakat, ulama, termasuk anggota DPRD Kukar Sopan Sopian turut hadir pada acara peresmiannya.

Sekretaris masjid Dua Mas Haji Hamli mengatakan, masjid tersebut merupakan pengganti masjid lama Baiturrahman yang berada di tepi sungai Mahakam. "Sebab masjid lama itu dianggap masyarakat kurang pas karena posisinya berada di pinggir sungai dan dikhawatirkan longsor dan sebagainya," tuturnya.

Berdasarkan hasil rapat bersama, maka diputuskan untuk membangun masjid baru yang dimulai pada 9 Agustus 2018 hingga akhirnya rampung dalam kurun waktu kurang lebih 2 tahun. "Setelah diresmikan masjid ini, maka semua aktifitas dari masjid yang lama akan dipindahkan ke mesjid baru dan masyarakat berharap masjid lama tidak difungsikan lagi sebagai tempat ibadah, jadi untuk menghindari jangan sampai sholat Jumat dilakukan di dua masjid," kata Hamli.

Luas dan lebar masjid ini masing-masing 20 meter persegi, sementara tingginya sekitar 7 meter  Beberapa ornamen didatangkan dari luar daerah seperti marmer dan pintu kayu jati. Hanya saja  pengiriman material berupa batu dan pasir sempat menjadi kendala lantaran desa ini berada jauh dari daratan dan satu-satunya akses transportasi harus melalui sungai Mahakam. "Transportasi ini yang susah, kadang-kadang kita berharap 1 minggu datangnya malah 1 bulan," ungkap Hamli.

Dengan kapasitas masjid yang mampu menampung hingga 1.000 jamaah, diharapkan akan semakin meningkatkan ibadah umat muslim di desa ini. "Seperti Habsyi dan kegiatan lainnya, supaya dengan adanya masjid yang begitu indah dan megah ini masyarakat bisa hadir untuk melaksanakan kegiatan keagamaan," sambungnya.

Menurut Hamli, masyarakat desa Pulau Harapan sangat gembira dan tidak menyangka jika masjid Dua Mas telah berdiri tegak dan menjadi kebanggaan. "Malah ada yang mempertanyakan kenapa masjid yang begitu megah ini berdiri di hulu Mahakam karena saking besarnya biaya yang dikeluarkan untuk membangun," ujar Hamli.

Pembangunan masjid ini menghabiskan kurang lebih Rp 10 miliar, berasal dari uang pribadi tokoh masyarakat bernama Haji Maswi, seorang pemilik SPBU dan beberapa usaha lainnya di desa Pulau Harapan. "Selain itu beliau punya sarang walet yang tiap 3 atau 4 bulan sekali panen hampir 1 miliar, jadi hasil dari sarang walet itu yang beliau arahkan (sumbangkan, red) kesini," bebernya.

Awalnya kata Hamli, Haji Maswi ingin membangun masjid Dua Mas murni dari kocek pribadi, namun keinginan warga untuk berinfaq dan bersedekah tak bisa dihalangi. "Ini juga diambil dari saldo masjid lama kurang lebih Rp 370 juta, kemudian dari masyarakat sekitar Rp 130 juta, jadi total Rp 500 juta," rincinya lagi.

Ia menambahkan, penamaan Dua Mas diambil dari nama ibu kandung, mertua, saudara, termasuk istri dan Haji Maswi sendiri yang semuanya berawalan Mas. "Lalu digabungkanlah jadi satu, maka dinamakan Dua Mas," demikian jelas Hamli. (end)

Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top