Ketua BNK Kukar Rendi Solihin Ungkap 56 Desa Dalam Titik Bahaya Narkoba

Ketua BNK Kukar Rendi Solihin ungkap 56 desa masuk dalam titik bahaya peredaran narkoba
(Foto: Rini)

Ketua Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Kutai Kartanegara (Kukar) periode 2021-2026 Rendi Solihin mengungkapkan, peredaran narkotika dan obat berbahaya (Narkoba) telah merambah ke berbagai wilayah di Kukar.

Ini disampaikannya kepada sejumlah awak media usai menghadiri pemusnahan barang bukti hasil Operasi Antik (Anti Narkoba) Mahakam 2021 di ruang Sat Resnarkoba Polres Kukar, Selasa (05/10/2021) kemarin.


"Karenan luasan wilayah kita yang cukup luas kurang lebih 27.000 Km persegi, bahkan 45 kali lebih besar dari kota Samarinda, dimana peredaran narkotika itu sangat dimungkinkan leluasa di Kutai Kartanegara," ujarnya.

Pria yang juga menjabat Wakil Bupati Kukar ini mengatakan, penyalahgunaan narkotika sebagaimana dimaksudkannya bisa terjadi di berbagai wilayah seperti hulu Mahakam hingga pesisir.

"Peredaran narkotika sangat dimungkinkan leluasa di Kutai Kartanegara, apalagi banyak hamparan wilayah perkebunan, wilayah pesisir, yang rentan terhadap bahaya narkotika," beber Rendi.

Ia menyebutkan, berdasarkan penelusuran BNK, ada sekitar 56 desa di Kukar kondisinya dalam titik bahaya narkoba.

"Artinya bukan lagi rawan atau rentan, namun sudah dalam titik bahaya. Sehingga program kami dari BNK dan juga pemerintah kabupaten Kutai Kartanegara akan melaksanakan beberapa giat, termasuk Desa Bersinar (Bersih Narkoba)," ungkapnya.

BNK Kukar sendiri akan melaksanakan program Desa Bersinar di beberapa desa yang ada di kecamatan Tenggarong Seberang dan kecamatan wilayah pesisir.

"Karena memang ada 1 kecamatan di pesisir yaitu kecamatan Anggana, dimana dari 8 desa di sana hanya 1 desa yang posisinya rentan, sedangkan 7 desa posisinya bahaya," beber Rendi.

Dia meenambahkan, peredaran narkotika di pesisir Kukar tidak hanya karena faktor luasan wilayah dan posisi strategis wilayah yang ada di darat dan laut, namun juga dekatnya industri besar di pesisir Kukar.

"Itu juga menjadi faktor utama karena dekat dengan kota dan pusat perindustrian, itu menjadi salah satu variabel juga meluasnya peredaran narkoba di Kutai Kartanegara, " tandasnya. (end)

Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top