Festival Mancing Mahakam di Muara Pantuan Diharapkan Bawa Dampak Perekonomian

Pada Festival Mancing Mahakam PT PHM juga menyerahkan bantuan ke nelayan Muara Pantuan
(Foto: Endi)

Festival Mancing Mahakam digelar Desa Muara Pantuan, Kecamatan Anggana, Kutai Kartanegara (Kukar), Minggu (04/09/2022).

Diinisiasi oleh PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM), festival yang mengusung tema Sinergi Membangun Destinasi Wisata Pancing ini turut diramaikan dengan produk UKM hasil produksi warga setempat.

Meski harus berjibaku dengan gelombang laut serta guyuran hujan diatas kapal, namun seluruh peserta termasuk manajemen PT PHM dan unsur Forkopimcam Anggana tetap antusias hingga festival berakhir pada pukul 13.00 Wita.

Penilaian pemenang festival sendiri berdasarkan perolehan ikan terbanyak dengan hadiah menarik berupa sepeda serta bingkisan produk UKM untuk seluruh peserta.

"Tempat yang kita datangi itu cukup potensial untuk destinasi wisata pancing, karena dari pemenang pertama saja mendapatkan 24 ikan dan pemenang kedua 22 ikan," terang Kepala Communication Relation & CID PT PHM Frans Alexander A. Hukom.

Ia pun telah berdiskusi dengan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kukar dan berharap Festival Mancing Mahakam dapat digelar setiap tahun di Desa Muara Pantuan yang dikenal sebagai salah satu pemukiman nelayan di wilayah Kecamatan Anggana.

"Kita harapkan nantinya ini bisa dilakukan setiap tahun, tentunya membawa dampak perekonomian buat masyarakat, karena tidak hanya wisata pancing saja, tetapi juga ada homestay disini, kemudian pendapatan UMKM kita harapkan bisa membantu meningkatkan perekonomian," kata dia.

Ditambahkannya, program Nelayanku hebat sudah dimulai sejak tahun 2018 dan merupakan bagian dari program pengembangan masyarakat SKK Migas-PT PHM di Desa Muara Pantuan dan Desa Sepatin.

"Tentunya kita sudah melakukan studi social mapping dan juga diskusi untuk menampung aspirasi masyarakat mengenai kegiatan pemberdayaan ekonomi di Muara Pantuan. Jadi selain wisata pancing kita juga ada pelatihan-pelatihan, kemudian membangun apartemen ikan dimana sebelumnya masyarakat memanfaatkan rumpon dari mangrove," bebernya.

Dalam rangkaian festival ini PT PHM juga memberikan bantuan kepada perwakilan nelayan sekaligus pencanangan Program Satu Nelayan Satu Mangrove.

"Kita mengarahkan bahwa nelayan tidak lagi menggunakan mangrove untuk aktivitas pembuatan rumpon mereka, bahkan kita mengarahkan mereka untuk melakukan penanaman mangrove, jadi tidak memotong atau merusak tetapi ikut menanam untuk melestarikan area mangrove di wilayah ini," tandas Frans. (mmbse)

Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top