Film Pendek Kukar “La Tukad'djib” Resmi Dirilis Via Kanal Youtube



Rumah Produksi East Borneo Film akhirnya mengumumkan akan merilis film pendek “La Tukad’djib” melalui kanal youtube mereka bulan ini. Informasi resmi tersebut disampaikan langsung oleh sutradara muda asal Kutai Kartanegara David Richard dan Richard Natan yang berduet menggarap film ini. “La Tukad’djib” merupakan film pendek hasil kolaborasi rumah produksi East Borneo Film dan komunitas Kukar Kuliner pada tahun 2021 lalu. 

East Borneo Film sendiri merupakan rumah produksi yang didirikan di Kutai Kartanegara dan telah cukup dikenal secara nasional maupun internasional setelah sebelumnya sukses mengantarkan film pendek berjudul “Ranam : Looking For Land” masuk kedalam nominasi film terbaik di lebih dari 7 negara tahun 2019 lalu.

“La Tukad’djib” adalah sebuah film edukasi yang menceritakan kegelisahan Mustaqiem, seorang anak dari keluarga muslim sederhana dan taat agama yang diminta berbohong oleh ayahnya sementara ia baru saja mendapat nasehat tentang larangan berbohong dari guru ngajinya. Mustaqiem bimbang antara harus berkata bersikap jujur tetapi akan membuat ayahnya mendapat masalah atau berbohong tetapi akan membuat ia melawan perintah agamanya.

Sejak di produksi 2 tahun lalu, film yang di produseri oleh Dedi Nala Arung, Rendoli Sinaga dan Muhammad Mulyadi ini telah sukses terpilih sebagai official selection Sewon Screening tahun 2021, Bali International Film Festival 2022, Lift Off Global Network 2022 dan CMS International Children’s Film Festival (ICFF) 2023. 

Selain itu, film ini juga berhasil masuk dalam nominasi Film Terbaik Nasional, Ide Cerita Terbaik dan Pemeran Utama Terbaik dalam Festival Film Islami Lampung 2021. Film “La Tukad’djib” juga diganjar penghargaan Penata Suara Terbaik (Dipa Kurnia Abhinawa), Sinematografi Terbaik (M. Hendy Akbar) dan Film Terbaik II dalam ajang Kaltim Film Festival 2022.

Fakta menarik lainnya dari film ini adalah debut Richard Natan sebagai sutradara, yang berduet dengan seniornya David Richard. Saat menggarap film ini, Richard Natan masih berstatus pelajar SMU. Uniknya lagi, film bertema islami ini digarap dalam bulan ramadhan dalam semangat yang penuh toleransi.

“Syuting di bulan ramadhan itu cukup berat, apalagi film ini bertema islami sementara Richard Natan sendiri kan non muslim, saya salut dengan totalitas dan toleransinya” kata David Richard menanggapi kinerja duetnya.

Richard Natan sendiri mengaku, ia banyak belajar dari film debutnya ini. “Saya harus berterima kasih pada seluruh kru dan pendukung, semuanya bekerja dengan solid dan saling mendukung, saya banyak belajar dari film ini soal persaudaraan dan toleransi antar keyakinan beragama” aku Richard.

Sementara itu, Dedi Nala Arung, Rendo Sinaga dan Muhammad Mulyadi yang memproduseri film ini berharap karya kreatif ini dapat menjadi hiburan edukatif masyarakat sekaligus inspirasi bagi siapapun terutama komunitas film lokal untuk makin banyak melahirkan ide-ide cerita melalui film agar seniman film makin bisa menegaskan eksistensinya secara lebih luas. Film “La Tukad’djib” menurut rencana akan dirilis di kanal youtube East Borneo Film awal bulan ini.(***)

Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top