Tradisi Beseprah, Sultan Kutai Ke-21 Duduk Makan Bersama Dengan Seluruh Masyarakat

Sultan Kutai ke-21 bersama Bupati dan Forkopimda serta warga duduk bersama di acara beseprah
(Foto: Media Kesultanan Kutai/Awal)

Tenggarong - Tradisi makan beseprah digelar di hari ketiga rangkaian Erau Adat Pelas Benua Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura, Selasa (26/09/2023) pagi.

Beseprah merupakan tradisi makan bersama keluarga kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura, dimana makanan yang dihidangkan diletakkan diatas kain putih dinikmati dengan cara duduk bersila.

Makan beseprah bersama Sultan Kutai ke-21 Haji Adji Muhammad (HAM) Arifin beserta kerabat kesultanan ini dihadiri Bupati Kukar Edi Damansyah, Sekda Sunggono Asisten dan Staf Ahli Bupati, Kepala OPD, unsur Forkopimda, undangan, dan seluruh lapisan masyarakat.

Beragam makanan khas Kutai hasil sumbangan dari berbagai OPD diletakkan diatas kain yang membentang.di sepanjang jalan Pangeran Diponegoro, mulai dari depan kantor Kesbangpol Kukar, hingga sekitar Museum Mulawarman..

Beseprah dimulai sekitar pukul 08.30 Wita, usai Sultan Kutai ke-21 HAM Arifin bertitah dan memukul kentongan bersama Bupati, Sekda, serta Forkopimda.

Masyarakat yang antusias hadir pada makan beseprah ini kemudian dipersilahkan untuk bersama-sama menikmati ragam makanan tradisional yang telah disiapkan.

Bupati Kukar menyampaikan rasa terima kasihnya kepada seluruh pihak yang berpartisipasi dengan menyumbangkan makanan dan minuman pada makan beseprah. Dikatakannya tradisi ini memiliki esensi Sultan menjamu rakyat.

"Makan beseprah ini bagian dari menguatkan silaturahim, kebersamaan, persaudaraan, karena Erau ini adalah agenda tahunan pemerintah kabupaten bersama Keslutanan Kutai Kartanegara," ujarnya.

Menurut dia, makna beseprah dapat diartikan dengan pemimpin harus bersama rakyat, dimana beseprah menunjukkan suka cita saat makan bersama.

"Kalau saya memaknainya bahwa pemimpin harus berada di tengah-tengah masyarakat, baik dalam situasi suka cita maupun duka," kata Edi.

Terkait Erau, ia berharap agar pesta adat ini dapat dijadikan sarana pendidikan dan pelajaran bagi generasi muda di Kukar.

"Cintailah tradisi adat istiadat di tanah Kutai Kartanegaraa ini. Jadi walaupun situasi kondisi global era digitalisasi, saya berharap bisa terus terjaga dengan baik budaya tradisi di tanah Kutai," cetusnya.

Kegiatan makan beseprah kali ini juga dirangkai dengan peresmian taman titik nol Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura. (mmbse)

Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top