Momen Ngulur Naga dan Belimbur, Bupati Aulia: Erau Jati Diri Warga Kukar

Bupati Aulia Rahman Basri sampaikan sambutan di prosesi Ngulur Naga dan Belimbur Erau 2025
(Dok. Awal Pratama)

TENGGARONG - Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura menggelar prosesi ngulur naga  dan belimbur pada puncak Erau Adat Kutai 2025, di halaman Museum Mulawarman atau eks keraton Kutai, Minggu (28/09/2025).

Prosesi diawali dengan pembacaan doa dan dilanjutkan dengan pembacaan riwayat naga oleh kerabat Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura Encek Indrayani gelar Encek Wira Pranata.

Baca JugaMenpar RI Widiyanti Putri Wardhana Buka Secara Resmi Erau Adat Kutai 2025

Dihadapan Sultan Kutai ke-21 Aji Muhammad Arifin dan isteri Ratu Sekar Asih serta seluruh kerabat kesultanan, Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) dr Aulia Rahman Basri dalam sambutannya mengatakan, puncak Erau yang ditandai dengan prosesi Mengulur Naga dan Belimbur ini bertepatan dengan hari jadi Kota Tenggarong ke-243.

Dengan hari jadi ini, kota Tenggarong yang merupakan etalase Kukar diharapkannya akan semakin berbenah. "Kota Tenggarong ini adalah kota warisan budaya dengan banyaknya bangunan serta monumen cultural heritage dengan cagar budayanya. Meskipun kota cultural heritage, kota Tenggarong juga mengarah kepada kota yang modern," ujar Aulia.

Ia pun mengajak seluruh masyarakat agar mampu merepresentasikan kearifan lokal dalam merawat nilai-nilai tradisi adi luhung melalui event Erau yang merupakan jati diri warga Kukar dan harus terus diperkuat di tengah komunikasi global bangsa Indonesia.

"Insya Allah pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara bersama Kesultanan Kutai akan mengawal terus Erau adat budaya ini dan akan terus melaksanakan setiap tahunnya di tanggal 21 sampai 29 September. Saya berharap kita semua mampu menjaga adat istiadat ini dengan baik. Kutai rakat, Kutai kuat, Kutai bangkit, Kutai berjaya," tandasnya. 

Sementara itu Wakil Gubernur Kaltim Seno Aji berpesan agar pelaksanaan Erau di tahun berikutnya dapat digelar semakin meriah, semakin dikenal luas dan mampu menarik wisatawan mancanegara. Erau diharapkannya dapat terus beradaptasi dengan perkembangan jaman tanpa kehilangan tradisi dan ruh serta nilai-nilai luhur yang diwariskan oleh leluhur. 

Sepasang replika naga di halaman Museum Mulawarman sebelum dibawa menuju desa Kutai Lama
(Dok. Rizki Agusti)

"Kami berharap, semangat yang lahir dari Erau dapat terus menginspirasi masyarakat Kutai Kartanegara dan seluruh Kalimantan Timur untuk terus menjaga kerukunan, memperkuat kebersamaan serta mendukung visi besar kita bersama, Kaltim Sukses Menuju Generasi Emas," cetus Seno Aji.

Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura ke-21 Aji Muhammad Arifin dalam sambutan yang dibacakan oleh Pangeran Noto Negoro menyatakan, Erau sebagai festival rakyat adalah bukti kekayaan budaya yang dimiliki masyarakat Kukar.

"Erau ini mempresentasikan identitas bangsa melalui kearifan lokal masyarakat Kutai Kartanegara sebagaimana nilai-nilai luhur yang telah ditetapkan para raja dan sultan terdahulu. Erau bagi kesultanan Kutai Kartanegara merupakan ruang yang tersedia bagi masyarakat Kukar dalam menampilkan jati diri serta mengaktualisasikan seni dan budaya guna meningkatkan kunjungann wisatawan di kabupaten Kukar terutama perekonomian masyaraat agar dapat terus bergerak," ucapnya.

Pangeran Noto Negoro menyebutkan, prosesi mengulur naga dan belimbur serta rangkaian upacara sakral lainnya menandakan puncak prosesi ritual adat Erau 2025 yang merupakan napak tilas munculnya Puteri Karang Melenu.

"Prosesi ngulur naga ialah mengarak replika naga laki dan naga bini dari keraton Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura yang nanti akan menuju desa Kutai Lama, kecamatan Anggana atau ibu kota kesultanan Kutai yang disebut dengan Jahitan Layar," sambungnya.

Belimbur sendiri merupakan prosesi paling ditunggu masyarakat dan dilakukan setelah air tuli dari sungai desa Kutai Lama tiba di Tenggarong, belimbur dimulai setelah Sultan Aji Muhammad Arifin memercikan air tuli ke sekelilingnya.

Sebagai informasi, Erau akan ditutup dengan ritual Merebahkan Tiang Ayu pada Senin (29/09/2025) besok, yang dirangkai dengan ziarah ke makam raja-raja Kutai dalam rangka memperingati HUT Kota Tenggarong ke-243.  (mmbse)

Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top