Sanggar Tari Bangen Tawai Tampil di Kota Raja

Para penari dari Sanggar Tari Bangen Tawai, Desa Sungai Bawang, Kecamatan Muara Badak, saat tampil di acara Pengembangan Budaya Lokal dan Hiburan Musik Taman, di Monumen Pancasila Tenggarong.
Foto : Endi

Irama khas musik tradisional terdengar mengiringi sekelompok remaja putri yang sedang menari. Wajah dan seluruh bagian kepala mereka ditutupi penutup berbentuk kotak persegi panjang yang terbuat dari manik-manik dengan ornamen khas suku Dayak Kenyah. Pakaian yang dikenakan berupa baju lengan panjang dari kain berwarna hijau polos dan memakai kain sarung hitam, serta dilengkapi beberapa aksesoris.

Ya, ini adalah tarian Datun Hudoq Kiba yang dibawakan oleh Sanggar tari Bangen Tawai dari Desa Sungai Bawang, Kecamatan Muara Badak, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar). Para penari tampil pada acara Pengembangan Budaya Lokal dan Hiburan Musik Taman yang digelar oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kukar, di Monumen Pancasila Tenggarong, Minggu (08/11) malam.

"Tari Hudoq menggambarkan kehidupan manusia sejak awal, dimana mereka hidup tertutup dan belum mengenal keadaan manusia yang berada di sekitarnya, mereka hanya dapat berjalan, bergerak apa adanya." terang Hapy salah satu pendamping para penari.

Hapy mengatakan ada 2 jenis tarian yang mereka tampilkan, selain tari Hudoq, juga ada tari Nyelama Sakai. "Nyelama Sakai merupakan tarian selamat datang, tarian ini dipersembahkan untuk menyambut para tamu undangan,"jelasnya.

Sanggar tari pimpinan Ingan Anyek ini oleh Disbudpar Kukar dianggap memiliki ciri khas dan unsur budaya yang kental, sehingga mereka di daulat untuk tampil membawakan tarian seni tradisi agar bisa lebih dikenal oleh masyarakat luas.

Untuk diketahui, Desa Sungai Bawang tempat Sanggar Tari Bangen Tawai berdiri, memiliki potensi seni budaya yang berkembang cukup baik. Hal ini disebabkan karena antusiasme warganya yang gigih terhadap upaya pelestarian seni budaya tradisi secara konsisten yang merupakan bagian dari kehidupan warga. Sehingga pada tahun 2008 Pemkab Kukar menetapkan desa ini sebagai desa budaya.(end)



Baca juga : Ada Seni Tari dan Musik Jalanan di Gelaran Pengembangan Budaya Lokal & Hiburan Musik Taman


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top