Pedagang Pasar Mangkurawang Minta Relokasi Dikaji Ulang

Ratusan pedagang eks pasar Tangga Arung berunjuk rasa dihalaman kantor Disperindagkop Kukar, Senin (25/04)
Foto: Endi

Ratusan pedagang eks pasar Tangga Arung menggelar aksi damai bersama sejumlah elemen dari PC PMII Kukar, GP Anshor Kukar, PC IPNU Kukar, KOMPCAB LP KPK Kukar, dan DPK LI TIPIKOR Kukar, Senin (25/04) sekitar pukul 09.00 Wita.

Aksi pertama digelar dihalaman kantor Disperindagkop Kukar. Dalam orasinya, Ketua Paguyuban pedagang pasar Tangga Arung Suatno mengatakan, Dengan adanya ekonomi kerakyatan, Pasar seharusnya berada di tengah kota. Namun adanya kebijakan pemerintah daerah merelokasi pedagang ke pasar Mangkurawang malah memunculkan pasar-pasar dadakan yang justru membuat kekumuhan di kota Tenggarong, 

Ia mengungkapkan, banyak pedagang yang direlokasi belum mendapatkan tempat berjualan, Karenanya para pedagang memberikan tenggat waktu sampai dengan 29 April mendatang agar pedagang pasar Mangkurawang dikembalikan lagi ke pasar Tangga Arung.

“Kalau tempatnya belum mencukupi, jangan dipindah dulu. Kami para pedagang menuntut bagaimana pemerintah mengatasi persoalan ini. Karena dengan adanya pemindahan tersebut semuanya kena imbas,” ucapnya.

Pedagang lanjutnya meminta agar relokasi dikaji ulang, sebab para pedagang saat ini mengalami kerugian karena pembeli yang berbelanja tidak seperti saat di pasar yang lama.

Menanggapi permintaan tersebut, Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Kukar, H Azmidi mengaku memahami apa yang dirasakan para pedagang.

“Kedatangan bapak-bapak ini menjadi motivasi bagi kami untuk menyampaikan kepada Pemerintah Daerah dan menjadi kewajiban kami untuk mengakomodirnya,” ujarnya disambut riuh teriakan pedagang.

Sementara itu Ketua PC PMII Kukar Achmad Khusnin Al Muafiq, membebekan jika relokasi pedagang pasar Tangga Arung baik pedagang sayur, ikan, ayam dan daging tidak sebanding dengan lapak yang tersedia.

“Seharusnya pemerintah merelokasi pedagang Pasar Tangga Arung sebanyak 868, Jumlah tersebut tidak sebanding dengan lapak yang tersedia di pasar Mangkurawang yang hanya berjumlah 674 petak,” ungkapnya.

Saat menggelar aksinya, Para pedagang membawa sayur dan tempe busuk yang dihamparkan di halaman kantor Disperindagkop. Hal yang sama juga dilakukan saat menggelar aksi di gedung DPRD Kukar sebagai bukti jika dagangan mereka tidak laku selama berjualan di pasar Mangkurawang.

Di gedung wakil rakyat ini para pedagang ditemui anggota DPRD Kukar Abdul Rasyid. Usai menyampaikan aspirasinya, Para pedagang diajak untuk melakukan dialog di ruang Banmus DPRD Kukar yang dikawal ketat personel kepolisian dari Polres Kukar.

Pertemuan dipimpin langsung oleh Ketua komisi III Bidang Ekonomi dan Keuangan DPRD Kukar, Salehuddin, didampingi sejumlah anggota fraksi diantaranya dari Fraksi PAN Supriadi serta Ahmad Yani dari PDIP. (end)

Para pedagang juga menggelar aksi damai di gedung DPRD Kukar sambil membawa sayuran yang telah busuk
Foto: Endi












Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top