Teh Serai Etam Hasil Produksi Serka Eko Dikirim Hingga ke Manado

Serka Eko Tamono dan kemasan teh serai hasil produksinya yang memiliki banyak khasiat bagi kesehatan tubuh
Foto: Endi

Tumbuhan serai atau sereh mengandung beragam manfaat bagi kesehatan. Karena khasiatnya, seorang anggota Babinsa (Bintara Pembina Desa) TNI berpangkat Sersan Kepala (Serka) Eko Tamono (43) yang bertugas di Koramil Kota Bangun, Kutai Kartanegara, mengembangkan tanaman dengan nama latin Cymbopogon Citratus itu menjadi teh serai.

Eko terinspirasi membuat teh serai dari orang tuanya yang pernah membuat serai menjadi minuman rebus. "Dulu oleh orang tua saya serai dibuat untuk sakit rematik, sakit tulang, jadi ada khasiatnya. Akhirnya saya berfikir bagaimana caranya agar tanaman ini bisa menjadi teh," kenangnya.

Ia mengatakan, pembuatan teh serai diawali pada tahun 2012, namun kala itu masih berbentuk teh biasa dengan proses pembuatan sederhana. Serai dipotong lalu dijemur, kemudian di sangrai dan di kemas dalam paket plastik seharga Rp 10 ribu per kemasan.

"Cuma dari tahun ke tahun ada pemikiran baru lagi, terus saya minta ijin dari dinas kesehatan. Kemudian ada masukan agar mempercantik teh ini, jadi kita ubah lagi supaya bisa menjadi teh celup," ujarnya.

Setelah beberapa kali melakukan uji coba, teh yang di produksi di kelurahan Jahab, Kecamatan Tenggarong tersebut telah berinovasi menjadi teh celup dalam kemasan dan tak kalah menarik dengan produk teh lainnya.

Sementara untuk mendapatkan serai Eko mengaku tak pusing, karena mendapat pasokan dari tetangga sekitar lingkungannya termasuk rekan-rekannya sesama anggota TNI yang termotivasi untuk ikut membudidayakan serai.

"Cuma kotak yang pesan dari Jakarta. kalo kantong teh sama aluminium foilnya kita pesan dari Jogja, Makanya saya mengharapkan kalo mungkin di Tenggarong ada yang bisa mencetak kotak kemasan teh celup tentunya kami tidak perlu memesan keluar daerah," harapnya.

Dibantu 7 orang pekerja, usaha yang dikelola langsung oleh sang istri, Sri Lestari, kini membuahkan hasil. Produk yang diberi nama Teh Serai Etam itu selain di pasarkan di Kukar dan sekitar Kaltim, juga dikirim ke sejumlah kota seperti Jakarta, Surabaya, Kediri, Jogja, hingga Manado.

Dengan omset antara Rp 10-15 juta per bulan, Eko yang memulai karirnya sebagai tentara pada tahun 1994 mengaku bersyukur dengan hasil yang dicapainya. 

"Kalo dulu awal-awalnya baru satu juta aja itu berat, karena membayar orang untuk membantu kita, tapi Alhamdulillah sekarang penjualan sudah mulai laku," tuturnya.

Menurut bapak dari 3 orang anak ini, teh serai mempunyai banyak khasiat, diantaranya untuk mengurangi kolesterol, asam urat dan tekanan darah tinggi. Bagi para wanita selain untuk mencegah kanker payudara, juga bisa menghilangkan flek hitam di wajah.

Tak hanya bermanfaat, teh serai kata Eko bisa menjadi sumber penghasilan ekonomi. Ia pun berpesan agar masyarakat lebih mengenal dan menggunakan produk teh lokal 

"Saya berpesan kepada masyarakat Kaltim khususnya warga Kukar agar menggunakan produk lokal. Jangan sampai kita tidak mengenal teh produksi daerah sendiri hanya karena ada produk dari luar." ucapnya. (end)







Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top