Para penari massal yang akan tampil pada pembukaan EIFAF 2016 tengah berlatih di stadion Rondong Demang Foto: Endi

Menjaga Adat dan Mendulang Budaya, merupakan tema tari massal yang akan dipersembahkan pada pembukaan Erau Adat Kutai and 4th International Folklore Arts Festival (EIFAF) 2016, Minggu (21/08) mendatang, di stadion Rondong Demang, Tenggarong.

Koreografer tari massal, Hariyansa Kunjung, saat ditemui media ini mengatakan, Tema tersebut bercerita tentang bagaimana adat istiadat dan kebudayaan yang ada di Kutai Kartanegara (Kukar) harus dijaga dan dilestarikan oleh generasi muda.

"Kami ingin menyampaikan kepada masyarakat di Kutai Kartanegara bahwa ini budaya kita bukan budaya siapa pun dan kita harus menjaganya," ujar pendiri Yayasan Gubang ini.

Menurut pria yang sehari-harinya akrab disapa Ancah, penari yang terlibat dalam tari massal sebanyak 150 orang, berasal dari kalangan pelajar, mahasiswa dan sanggar tari yang ada di Tenggarong. Sedangkan konsep tari yang diusung berbeda dari tahun sebelumnya.

"Tari massal setiap tahunnya berbeda, mulai dari konsep sampai dengan property yang digunakan penari. Karena kita ingin menguatkan karya tersebut dan tersampaikan kepada penonton," terangnya

Sementara untuk iringan musik, lanjutnya, menggunakan mini orchestra yang melibatkan 30 orang pemusik dari berbagai paguyuban dan sanggar seni.

"Konsep musiknya mini orchestra tapi tidak partitur, orchestra yang dari awal sampai akhir berjalan, tinggal menyesuaikan dengan konsep tari, dan alat musiknya menggunakan ciri khas kita sendiri yakni Sampe dan Gambus," ucapnya lagi.

Ancah menambahkan, untuk persembahan tari massal akan ada tiga kelompok penari yang ditampilkan, yakni Colour Guard, Etnik dan Melayu, dengan durasi tari sekitar 20 menit.

Untuk diketahui, EIFAF 2016 akan berlangsung dari tanggal 20-28 Agustus 2016 dan akan dihadiri delegasi kesenian mancanegara yang berjumlah 10 grup dari 9 negara anggota CIOFF. (end)

150 penari massal akan tampil dalam pembukaan EIFAF 2016 di Stadion Rondong Demang, Tenggarong Foto: Endi