Brong Dinyalakan, EIFAF 2016 Resmi Dibuka

EIFAF 2016 resmi dibuka, ditandai dengan penyalaan 7 buah Brong di stadion Rondong Demang, Tenggarong
Foto: Endi

Opening ceremony Erau Adat Kutai and 4th International Folklore Art Festival (EIFAF) 2016, secara resmi dibuka pada Minggu (21/08) siang, di stadion Rondong Demang, Tenggarong, Kutai Kartanegara (Kukar).

Diawali dengan parade delegasi kesenian dari 10 negara yakni Estonia, Polandia, Taiwan, Lithuania, Rumania, Ukrania, Idaho (USA), Bulgaria, Russia, dan tuan rumah Indonesia yang di wakili Kutai Kartanegara.

Bupati Kukar, Rita Widyasari dalam sambutannya, mengatakan. Pesta adat Erau telah masuk dalam kalender pariwisata nasional dan mampu meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan dari tahun ke tahun.

"Sebelum saya jadi Bupati, kunjungan wisatawan ke Kabupaten Kutai Kartanegara hanya sebanyak 757 orang, kemudian sampai saya menjadi Bupati, dalam catatan statistik kita naik 1,3 juta orang," ucapnya.

Rita pun menyatakan jika setiap tahunnya Pemkab Kukar berusaha menekan biaya penyelenggaraan pesta adat Erau.

"Setiap tahunnya kita menurunkan angka penganggaran untuk Dinas Kebudayaan dan Pariwisata. Tapi Alhamdulillah kunjungan wisatawan membludak luar biasa," ujarnya dihadapan para tamu undangan.

Ditambahkannya, Pemkab Kukar saat ini sudah tidak lagi bergantung kepada sumber daya alam yang tidak bisa diperbaharui seperti Migas dan batu bara. Namun kini mulai mengandalkan sektor pariwisata.

Selain Bupati Kukar, turut memberikan sambutan, Gubernur Kalimantan Timur, Awang Faroek Ishak, Duta Besar (Dubes) Republik Seychelles untuk Indonesia, Nico Barito, dan Direktur Kesenian Kemendikbud, Endang Caturwati.

Acara yang disaksikan oleh ribuan masyarakat ini, juga menampilkan orchestra Gerbang Etam dan tari yang dibawakan oleh putera puteri Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura.

Rangkaian acara berakhir dengan penyalaan 7 buah Brong yang menandakan EIFAF 2016 resmi dimulai hingga 28 Agustus mendatang. 

Opening ceremony EIFAF ditutup dengan tari kolosal karya koreografer Hariansyah bertajuk Menjaga Adat dan Mendulang Budaya. Tari ini bercerita tentang bagaimana adat istiadat dan kebudayaan yang ada di Kutai Kartanegara harus dijaga dan dilestarikan oleh generasi muda. (end)

Tari kolosal bertajuk Menjaga Adat dan Mendulang Budaya menjadi penutup dalam rangkaian opening EIFAF
Foto: Hayru Abdi











Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top