Tiang Ayu Didirikan, Erau Adat Kutai 2016 Dimulai

Upacara Mendirikan Tiang Ayu di eks keraton Kutai sebagai tanda dimulainya Erau Adat Kutai 2016
Foto: Rizki/Lensa Kukar

Erau Adat Kutai 2016 resmi dimulai, ditandai dengan upacara Mendirikan Ayu di eks Keraton Kutai (Museum Mulawarman), Minggu (21/08) pagi. Ritual adat Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura ini dipimpin langsung oleh Sultan HAM Salehoeddin II.

Prosesi tersebut dihadiri oleh Gubernur Kalimantan Timur, Awang Faroek Ishak, Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), Rita Widyasari, Direktur Kesenian Kemendikbud RI, Endang Caturwati, dan tamu undangan lainnya.

Selain Putera Mahkota Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura, HAP Adipati Praboe Anoem Soerya Adiningrat, Mendirikan Ayu juga dilakukan oleh Kapolda Kaltim Irjen Pol Safaruddin, Pangdam VI Mukawarman, Mayjen TNI Johny L Tobing, Ketua DPRD Provinsi Kaltim, HM Syahrun HS, serta kerabat Kesultanan. 

Dalam ritual kesultanan Kutai, Ayu merupakan sebuah tiang yang berbentuk tombak dari kayu ulin yang juga biasa disebut dengan Sangkoh Piatu, dimana pada batangnya diikatkan Tali Juwita dan Tali Cinde.

"Tali Juwita terdiri dari 3 utas yang menyimbolkan berbagai lapisan masyarakat, sedangkan Tali Cinde menyimbolkan keluarga Kesultanan Kutai," ujar Kepala Bidang Pelestarian Nilai-Nilai Budaya Adat, Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura, H Adji Pangeran Haryo Kusumo Poeger.

Ia mengatakan, Ritual Mendirikan Ayu merupakan simbol dari upaya untuk mendirikan atau mencapai kerahayuan, yakni keselamatan dan ketentraman. "Dengan telah berdirinya Ayu di Keraton Kutai, maka pesta adat Erau secara resmi telah dimulai," ucapnya. (end)


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top