Resmi Dilantik Sebagai Sekda Kukar, Marli Segera Lakukan Konsolidasi

Bupati Kukar, Rita Widyasari saat mengambil sumpah dan melantik Sekretaris Daerah (Sekda) Kukar, H Marli
Foto: Adi Sophian

Setelah menjabat Plt Sekretaris Daerah (Sekda) Kutai Kartanegara (Kukar) selama 1 tahun 15 hari, H Marli akhirnya dilantik dan diambil sumpahnya sebagai Sekda definitif oleh Bupati Kukar, Rita Widyasari.

Acara pengambilan sumpah dan pelantikan pejabat pimpinan tinggi Pratama Sekretaris Kabupaten Kutai Kartanegara tersebut berlangsung di Pendopo Odah Etam, Tenggarong, Jum'at (23/09) malam.

"Sekda adalah pejabat tertinggi di pemerintahan daerah, terpilihnya Pak Marli sebagai Sekretaris Daerah setelah melalui proses yang cukup panjang dan mekanisme pemilihan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan," kata Rita.

Dirinya berharap, di lingkungan pemerintahan, Marli mampu meningkatkan kinerja khususnya dalam hal pelayanan agar lebih efektif, efisien, terkoordinasi dengan baik, dan transparan.

"Kinerja Pak Marli sangat dibutuhkan, selama beliau menjadi Plt Sekda, saya merasakan koordinasi dengan beliau sangat baik. Mudah-mudahan dengan terpilihnya beliau bisa lebih meningkatkan kinerja, karena begitu usai dilantik maka disitulah Sekda mulai bekerja," ujar Bupati.

Rita pun mengingatkan, jabatan sebagai Sekda bukanlah hal yang mudah dan gampang, karena membangun daerah saat ini bebannya sangat luar biasa, terlebih Kukar sedang dalam kondisi defisit.

"Kita harus cerdas bagaimana memanajemen program-program atau proyek-proyek pemerintahan Kabupaten Kutai Kartanegara yang sesuai dengan visi dan misi Gerbang Raja jilid dua yang tidak membebankan anggaran dan disesuaikan dengan anggaran yang saat ini sedang merosot," imbuhnya.

Sementara itu kepada wartawan, Marli mengaku, selama menjabat sebagai Plt Sekda yang diemban sebelumnya, menjadi modal untuk menjadi Sekda definitif, walaupun tantangan dan masalah yang dihadapi sangat luar biasa.

Apalagi saat ini, sambungnya, kondisi ekonomi sedang melemah dan mengalami defisit, sehingga untuk membuat suatu kegiatan pun harus selektif dan efisien. 

"Sehingga kebijakan saya kedepan akan melakukan konsolidasi dulu, dalam artian karena kita sudah ditetapkan Perda UPD, tidak sama lagi seperti SKPD yang dulu, karena banyak SKPD yang hilang dan bergabung, itu target utama," katanya.

Selanjutnya Marli juga akan mengambil langkah-langkah bersama tim Baperjakat (Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan) untuk melakukan evaluasi serta konsolidasi mempersiapkan pengisian-pengisian job atau jabatan.

"Karena job yang dulu sudah berubah sehingga harus disesuaikan lagi, dan itu tidak mudah, sangat rumit dan perlu dibuat suatu konsistensi, kompetensi terhadap job yang akan diberikan, sehingga saya harus memperhatikan orang yang tepat serta tempat yang tepat sesuai dengan kemampuannya," tegasnya.

Perihal anggaran keuangan pemerintah daerah yang tengah dalam kondisi sulit, Marli akan melakukan prioritas diatas prioritas serta melakukan efisiensi dan efektifitas.

"Karena sekarang ini belum cukup kalau hanya melakukan efisiensi, tapi kita juga harus melakukan dan mengutamakan efektifitas," ucapnya.

Ditambahkannya, Ia juga akan melakukan keterpaduan terintegritas dalam lingkungan internal yakni evaluasi dan koordinasi antar SKPD terkait, sebab menurutnya banyak SKPD tidak bisa berjalan sendiri dan harus ada keterpaduan, keterikatan serta koordinasi yang efektif. (end)











Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top