Ciptakan 'Petasan' MAN 2 Kukar Sabet Juara 1 LKTI Se-Kaltim

Siswa-siswi MAN 2 Kukar meraih gelar juara 1 dalam LKTI Biologi tingkat provinsi Kalimantan Timur
Foto: Dok. MAN 2 Kukar

Olimpiade Sains Biologi (OSAGI) ke-VII yang berlangsung di Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda pada 7-9 Februari 2017 lalu, berhasil menorehkan nama MAN 2 Kukar sebagai juara 1 di bidang Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) Biologi tingkat provinsi Kalimantan Timur.

Dalam LKTI tersebut, siswa-siswi MAN 2 yakni M Misbakhul Munir, Rizka Rini Wahyuni, dan Nurhidayah menyabet gelar juara setelah melakukan penelitian yang berjudul 'Pemanfaatan Alat Petasan (Penyaring Tahu Sederhana) Sebagai Penetral Limbah Cair Tahu.

Munir, salah satu siswa yang terlibat dalam karya tulis ilmiah ini mengatakan, penelitian dilatarbelakangi oleh keprihatinan terhadap pencemaran yang terjadi di sungai Tenggarong, dimana salah satu sumber pencemarnya adalah industri tahu. 

"Survei dan penelitian kami sebelumnya tentang tentang kualitas air sungai Tenggarong menemukan bahwa beberapa parameter kualitas air telah jauh dari baku mutu yang telah ditentukan. Salah satu sumber pencemarnya ialah industri tahu yang kita ketahui bersama bahwa industri ini membuang limbah cairnya langsung ke sungai," ungkapnya.

Dibeberkan Munir, limbah cair yang langsung dibuang ke sungai tanpa proses penetralan akan mempercepat proses dekomposisi oleh bakteri sehingga menyebabkan penurunnya kadar oksigen terlarut dan air menjadi keruh serta berbau. 

"Berdasarkan latar belakang itulah kami tertarik membuat alat penyaring limbah tahu sederhana yang disingkat Petasan, sehingga harapannya industri tahu dapat menetralkan limbahnya terlebih dahulu sebelum dibuang ke sungai," cetusnya.

Sementara menurut rekannya Rizka, berdasarkan uji di laboratoium lingkungan FMIPA Unmul, alat 'Petasan' ini efektif dalam menurunkan beberapa parameter pencemaran air, parameter yang diukur ada 4 yaitu Biological Oxygen Demand (BOD), Chemical Oxygen Demand (COD), Total Suspended Solid (TSS) dan Total Disolved Solid (TDS). 

Dalam kesempatan itu, pembimbing penelitian, Rais Budiarto sangat mengapresiasi dan bangga atas keberhasilan anak didiknya hingga ke tingkat provinsi. Hal itu dikatakannya merupakan buah kerja keras para siswa dan berkat dukungan dari seluruh komponen madrasah. 

"Penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan, dalam proses penelitian sebenarnya para siswa telah menyerah dan tidak sanggup melanjutkan penelitian karena sulitnya memperoleh alat yang digunakan serta hasil yang diperoleh tidak sesuai harapan," ungkapnya.

Namun, setelah diberikan motivasi dan bimbingan, para siswanya kembali bersemangat untuk menyelesaikan penelitiannya. "Alhamdulilah kerja keras mereka membuahkan hasil yang sangat membanggakan, diharapkan prestasi ini dapat memacu semangat siswa lain untuk ikut berprestasi," ucap Rais.

Selain berprestasi di bidang lomba karya tulis ilmiah, lanjutnya, 3 siswanya juga memperoleh juara 3 lomba Mading 3D Biologi se-Kaltim, masing-masing atas nama M Misbakhul Munir, Yenti dan Nur Hidayatul Amanah.

Terpisah, Kepala MAN 2 Kukar, Samuri, menyatakan, prestasi karya ilmiah ini bukanlah yang pertama diperoleh oleh siswa-siswinya, namun hampir setiap tahun pelajar di sekolahnya memperoleh prestasi, baik di tingkat kabupaten maupun provinsi.

"Prestasi ini tidak lepas dari support penuh dari pihak madrasah, selain karya tulis, masih banyak prestasi yang telah ditorehkan oleh siswa-siswi kami seperti olimpiade, mading, marching band, pramuka, paskhas, keagaamaan dan lainnya," bebernya. 

Dengan prestasi tersebut, Samuri berharap dapat mencetak generasi-generasi yang unggul, baik di bidang sains, teknologi maupun imtaq (Iman dan Taqwa), sehingga salah satu visi dan misi Madrasah yaitu meningkatkan sumber daya manusia yang unggul dapat tercapai.

"Saya juga berharap bahwa ada dari pihak pemerintah ataupun swasta yang bersedia memberikan beasiswa kepada siswa berprestasi untuk dapat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi," demikian ujar Samuri. (end)


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top