Di Samboja Ada Komunitas Pehobi Hammock

Kawasan pantai tanah merah Samboja merupakan salah satu tempat berkumpulnya pehobi hammock
Foto: Endi

Hammock atau tempat tidur gantung seringkali digunakan untuk beristirahat dalam kegiatan berkemah maupun berwisata. Terbuat dari kain pilihan sehingga sangat kuat menahan beban orang yang duduk dan berbaring diatasnya.

Pengguna hammock sendiri banyak tersebar diberbagai daerah di Indonesia, salah satunya komunitas Hammockers Samboja, Kutai Kartanegara (Kukar) yang berdiri pada 16 Maret 2016 atau tepat setahun lalu.

"Kebetulan kami baru membuat acara anniversary dan mengundang banyak teman-teman yang suka berkegiatan outdoor seperti dari Samarinda, Penajam, Balikpapan, dan Sangatta," ujar Alvin salah satu anggota Hammockers Samboja, pekan lalu.

Sementara menurut rekannya, Ipul, terbentuknya komunitas ini tak lepas dari mulai banyaknya penggemar hammock di Samboja. "Hammock sendiri hanya sebatas kegiatan hobi, tapi karena disini penghobinya lumayan banyak, maka kita pikir perlu untuk menghimpun mereka," katanya.

Tak hanya itu, Ipul dan rekan-rekannya juga memberikan panduan perihal hammock yang sesuai standar. "Kita juga menjadi media untuk menyampaikan bagaimana menggunakan hammock yang safety, karena itu yang paling penting," ucapnya.

Dikatakan Ipul, banyaknya tempat wisata alam di Samboja sangat mendukung para pecinta Hammock, terutama di pantai Tanah Merah yang dikelilingi banyak pohon rindang. "Jadi sangat mendukung hobi kita-kita ini," cetusnya.

Hingga April 2017, lanjutnya sudah sekitar 30 orang yang bergabung dalam Hammockers Samboja. Sejauh ini kata Ipul, komunitasnya juga diundang untuk ikut serta dalam beberapa event..

"Kalau ada teman-teman yang mengundang misal dari Sangatta atau dari luar dan kita bisa datang, pasti kita hadir tentunya dengan bermodalkan Hammock," tukasnya.

Saat ditanya seberapa besar budget yang harus dikeluarkan untuk sebuah hammock, Ipul mengaku harganya sangat relatif. "Cuma bagi yang penghobi, mereka mengutamakan safety, dan itu biasanya alatnya lebih mahal," ungkapnya.

Ipul pun menjelaskan teknis terkait ketinggian pemasangan hammock, menurutnya jika digunakan sesuai standar safety maka tidak ada batasan yang mengaturnya. "Kalau tanpa standar safety kita rekomendasikan mengikuti standar panjat tebing, rata-rata 1,8 meter, itu yang paling aman," bebernya.

Hammockers Samboja sendiri ternyata juga mendapat support dari beberapa pihak. "Secara moril kami mendapat dukungan termasuk dari Bapak Camat, karena kita sudah dua kali bikin event skala provinsi, jadi lebih gampang restunya," imbuhnya.

Ditambahkannya, komunitas yang memiliki akun instagram @hammockerssamboja ini juga pernah terlibat dalam kegiatan sosial, salah satunya pada saat peringatan Sumpah Pemuda beberapa waktu lalu. 

"Waktu itu kami kolaborasi dalam kegiatan kamping dengan teman-teman yang lain, dan kita adakan semacam aksi bebersih pantai disini," ucapnya.

Ipul bersama anggota Hammockers Samboja pun berkeinginan agar hobi ini kedepannya dapat memberikan pemahaman terutama pemakaian hammock yang sesuai standar safety pada umumnya. 

"Mudah-mudahan nanti anggotanya lebih banyak dan Hammocker disini lebih berkembang lagi," demikian harapnya. (end)

Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top