Sakral, Sultan Kutai Ke XXI HAM Arifin Angkat Keris dan Ucapkan Sumpah

Sultan Kutai ke XXI HAM Arifin mengangkat keris dan mengucapkan sumpah di keraton Kutai
Foto: Endi

Penabalan atau penobatan Putera Mahkota H Adji Pangeran Adipati Praboe Anoem Soerya Adiningrat sebagai Sultan Kutai yang berlangsung di Museum Mulawarman (eks keraton Kutai) Tenggarong, Sabtu (15/12/2018) menjadi peristiwa bersejarah dan sakral.

Diawali prosesi mendirikan Tiang Ayu, Putera Mahkota yang mengenakan jubah kebesaran kemudian memakai Kalung Uncal dan memasang Ketopong (mahkota) di kepalanya, lalu duduk diatas singgasana.

Ia pun resmi dinobatkan sebagai Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura ke XXI dengan nama Sultan Haji Adji Muhammad (HAM) Arifin menggantikan ayahnya Sultan Kutai ke XX HAM Salehoeddin II yang mangkat pada 5 Agustus 2018 lalu.

Setelah pembacaan naskah penabalan oleh salah satu kerabat kesultanan, Sultan HAM Arifin mengangkat Keris Burit Kang sebanyak 3 kali sembari mengucapkan sumpah yang diiringi suara dentuman meriam dan dilanjutkan dengan persembahan tari topeng serta pemberian suaka oleh raja-raja nusantara.

Baca JugaKetopong dan Pedang Emas Tiba, Putera Mahkota Lakukan Prosesi Tepong Tawar

Usai dilakukan penandatanganan naskah penabalan serta pembacaan doa, Sultan HAM Arifin beserta permaisuri diiringi kerabat keluar keraton lalu menyeru masyarakat untuk bersuaka dan menikmati makanan secara gratis yang dilanjutkan dengan pemberian ucapan selamat.

Sultan HAM Arifin didampingi permaisuri dan kerabat keluar keraton dan menyeru masyarakat
Foto: Endi

"Sehari sebelumnya dilaksanakan prosesi Beluluh yang bermakna sebagai pembersihan diri Sultan,. Maka hari ini merupakan puncak acara penabalan," terang juru bicara Kesultanan Kutai, Adji Pangeran Haryo Kesumo (APHK) Poeger.

Terkait sumpah yang diucapkan Sultan HAM Arifin, sambungnya, berisi janji Sultan yang akan mengayomi masyarakat adat khususnya di wilayah Kutai Kartanegara dan Kalimantan Timur umumnya.

Baca JugaSabtu 15 Desember, Kesultanan Kutai gelar Prosesi Penabalan

"Penabalan ini adalah peristiwa sakral yang jarang terjadi sejak abad ke 13. Sejak tahun 1850, ini adalah penabalan kesekian kalinya dari jaman Sultan Sulaiman, Sultan Alimuddin, Sultan AM Parikesit, Sultan HAM Salehoeddin II dan Sultan HAM Arifin," ujarnya.

Prosesi penabalan dihadiri Gubernur Kaltim Isran Noor dan Wakil Gubernur Hadi Mulyadi serta Gubernur terdahulu Awang Faroek Ishak, Bupati/Walikota, Pangdam, Kapolda, serta pejabat tinggi lainnya di Kaltim.

Malam harinya Sultan HAM Arifin didampingi kerabat juga menggelar open house di kedaton kesultanan dan menjamu 17 raja se-nusantara, pejabat serta tokoh masyarakat. (end)

Baca JugaPenabalan Putera Mahkota Kesultanan Kutai Dilaksanakan Desember 2018

Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top