Selain Sultan Kutai, Ternyata Ada Warga Melakukan Ritual Doa di Atas Jembatan Kartanegara

Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura HAM Salehoeddin II melakukan ritual adat Tepong Tawar sesaat sebelum uji beban jembatan Kartanegara berlangsung pada senin 30 November 2015 lalu. Prosesi ini bertujuan untuk berdoa memohon keselamatan dan perlindungan kepada Yang Maha Kuasa agar jembatan kokoh dan tidak ada musibah lagi yang terjadi di jembatan ini.
Foto: Endi

Ada yang berbeda pada saat menjelang pelaksanaan uji beban Jembatan Kartanegara, Senin (30/11) lalu, suasana diatas jembatan nampak sakral dengan kehadiran Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura, HAM Salehoeddin II yang didampingi oleh seksi sakral Kesultanan, Awang Demang Natakrama.

Sekitar pukul 09.30 WITA, Sultan yang dipapah salah seorang cucunya, kemudian melakukan ritual adat Tepong Tawar dengan memercikan air serta menaburkan beras kuning ke beberapa bagian jembatan. "Ritual adat ini merupakan salah satu prosesi yang dilakukan pihak Kesultanan Kutai untuk memohon keselamatan dan perlindungan kepada Allah Ta'ala agar musibah yang menimpa jembatan Etam (Kita) tidak terulang lagi," ujar Awang Demang Natakrama.

Namun pasca ritual yang dilakukan Sultan HAM Salehoeddin II, berselang beberapa jam kemudian, ketika proses uji beban masih berlangsung, tepatnya pukul 16.10 WITA, Terlihat 2 orang pria berjalan sambil memercikan air ke sekitar jembatan dari arah sisi Tenggarong, sontak PPK (Pejabat Pembuat Komitmen) jembatan Kartanegara, Budi Harsono langsung berkoordinasi dengan salah satu tim teknis yang berada diatas jembatan, karena khawatir mengganggu jalannya proses loading test.

"Kehadiran warga tersebut tidak ada dalam rencana kita, ternyata itu salah satu keluarga korban runtuhnya jembatan, maksudnya ingin ikut mendoakan para korban yang meninggal, dan mendoakan agar tidak terjadi lagi kejadian serupa," ujarnya saat mendapat informasi dari anggota tim teknis melalui radio komunikasi. 

Dikatakan Budi, Pihaknya beberapa waktu lalu, yakni Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air bersama pihak kontraktor PT Hutama Karya juga melaksanakan shalat maghrib berjamaah, membaca Yaasin, serta khataman Quran dan tahlilan di tengah jembatan. Hal ini sebagai wujud rasa syukur dan memohon keselamatan, sekaligus mendoakan para warga yang menjadi korban. (end)






Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top