Lamin Bioq, Pusat Informasi Budaya Dayak di Pulau Kumala Segera Diresmikan

Lamin Bioq di pulau Kumala akan segera diresmikan sebagai pusat informasi budaya dayak yang ada di Kukar
Foto: venuemagz.com

Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) telah menetapkan tanggal 12 April sebagai hari budaya yang dicanangkan pada April 2015 lalu oleh Bupati Kukar, Rita Widyasari. Penetapan hari budaya tersebut sebagai upaya untuk terus menggali dan mengembangkan ragam budaya di daerah ini.

Terkait hal itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kukar, Sri Wahyuni mengatakan, Disbudpar dalam waktu dekat akan menggelar peringatan hari budaya sekaligus peresmian lamin Bioq yang ada di obyek wisata pulau Kumala.

"Pulau Kumala ini kan masih proses menunggu  kerjasama dengan pihak ketiga melalui BPKAD. Tetapi sambil menunggu proses itu, kita akan melaksanakan peringatan hari budaya disana, dan nanti kita akan meminta Ibu Bupati meresmikan lamin Bioq," ujarnya belum lama ini.

Menurutnya, Lamin tersebut akan menjadi pusat informasi budaya dayak atau dayak experianted center. "Jadi disana ada display informasi tentang tujuh etnis, sosial, budaya, dan ekonomi masyarakat dayak. Ada juga display foto alat musik tradisional, proses pembuatan tenun, menyumpit, dan peralatan tradisional berburu, semua ada disana," ucapnya.

Dengan demikian kata Sri, Wisatawan yang ingin melihat atmosfir kehidupan masyarakat dayak, cukup datang ke Pulau Kumala, Karena setiap akhir pekan akan ada demo pembuatan kain tenun, termasuk belajar menenun daun Doyo.

"Mereka juga bisa belajar menyumpit, Kemudian setiap minggu ada atraksi upacara adat atau tarian dayak yang ada disana. Itu barangkali kegiatan budaya yang bisa kita lakukan. Untuk hal-hal lain kita harus koordinasi dulu dengan SKPD terkait, dalam hal ini masih ditangani oleh BPKAD," jelasnya.

Dikembangkannya dayak experianted center sambung Sri, merupakan upaya untuk mempromosikan pulau Kumala, karena beberapa fasilitas atau wahana masih banyak yang perlu dibenahi, sehingga pihaknya akan memberdayakan kawasan budaya yang ada.

"Nah untuk kawasan budaya di Pulau Kumala yaitu lamin, itu yang akan kita berdayakan lebih dulu untuk menjadi obyek wisata. Karena benda-benda budayanya ada disana," tambahnya.

Untuk diketahui, Pemkab Kukar saat ini terus mendorong sektor pariwisata untuk meningkatkan Pendapatan Asli daerah (PAD). Terlebih setelah diresmikannya jembatan Repo-Repo sebagai sarana penyeberangan khusus pejalan kaki menuju obyek wisata pulau Kumala yang diharapkan akan menjadi daya tarik bagi wisatawan. (end)




Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top