Perkebunan Tomat di Muara Badak Hasilkan Jutaan Rupiah Per bulan

Diatas lahan seluas 4 hektar, kebun tomat milik Heny Mapatangka menjadi andalan di kecamatan Muara Badak
Foto: Ahmad Rianto

Potensi hasil perkebunan di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) layak diperhitungkan. Salah satunya perkebunan tomat milik Heny Mapatangka yang terletak di desa Muara Badak Baru, Kecamatan Muara Badak.

Diatas lahan seluas 4 hektar, perempuan berhijab ini memiliki hamparan ribuan pohon tomat yang siap panen dalam empat hari sekali. Sejak tahun 1987 silam hingga kini, kebun miliknya sudah memproduksi beberapa jenis tanaman palawijaya atau komoditi untuk memenuhi kebutuhan pasar di Kukar maupun di sekitar Kalimantan Timur.

Dengan produktivitas inilah, kebun tomat miliknya bisa meraup keuntungan jutaan rupiah tiap bulannya. Tak hanya itu saja, kebun tomat ini sudah menjadi andalan di kecamatan Muara Badak, tak jarang para pembeli atau pengepul datang langsung untuk melakukan transaksi jual beli tomat.

Heny pun berharap agar masyarakat di kecamatan Muara Badak bisa memaksimalkan potensi sumber daya alam yang melimpah dan berani mencoba membuka lahan perkebunan meski dengan modal yang terbatas.

"Harapan saya sekarang banyak sekali orang-orang yang punya lahan, tapi keluhannya gak ada modal, cobalah memulai dengan yang gak banyak modalnya dulu, lama-lama kan makin besar. Masyarakat jangan terlalu manja, kita ini punya lahan yang luar biasa," ujarnya saat ditemui belum lama ini.

Meski memiliki sumber daya manusia, lahan dan pemasaran, para petani sambungnya, berharap adanya keterlibatan pemangku kepentingan seperti pemerintah daerah ataupun swasta untuk selalu memperhatikan potensi yang dimiliki kecamatan penghasil minyak bumi dan gas alam itu, baik di sektor perkebunan maupun pertanian.

Terkait harapan para petani di Kecamatan Muara Badak, Wakil Bupati Kukar, Edi Damasnyah mengatakan, Pemkab Kukar terus mendorong serta memberikan apresiasi kepada penggiat perkebunan dan pertanian yang dilakukan secara berkelompok maupun perorangan. 

"Kita bersama-sama melakukan bagaimana memprioritaskan produksi di wilayah Kutai Kartanegara, khususnya pertanian dalam arti luas seperti yang sudah ada di kecamatan Muara Badak," ucap orang nomor dua di Kukar itu.

Pria yang akrab disapa Daman ini mengatakan, tersedianya lahan serta sumber daya manusia di kecamatan tersebut diharapkan mampu menjadi sentra pertanian dan perkebunan serta sebagai pembuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat setempat.

Tak hanya itu saja, menurut Wakil Bupati, Muara Badak mampu menjadi sarana agro wisata dan edukasi bagi para pelajar dan mahasiswa serta masyarakat umum untuk berlatih mengembangkan komoditi palawijaya.

"Mudah-mudahan apa yang dikembangkan di kecamatan Muara Badak ini bisa menjadi rule model untuk kecamatan-kecamatan lainnya di Kutai Kartanegara," tuturnya. (end/fz)




Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top