Cegah Konflik Sosial, Seluruh Elemen Harus Bersinergi

Silaturrahmi FKPD bersama tokoh agama, masyarakat, pemuda dan ormas di Mapolres Kukar
Foto: Endi

Konflik sosial yang diakibatkan oleh isu-isu tidak bertanggung jawab harus dicegah sedini mungkin. Hal ini menjadi tugas semua pihak dan elemen yang ada di masyarakat agar bersama-sama melakukan upaya dan deteksi dini.

Untuk mencegah hal tersebut, Polres Kutai Kartanegara (Kukar) bekerja sama dengan tim terpadu penanganan konflik sosial. melaksanakan silaturrahmi bersama FKPD (Forum Komunikasi Pimpinan Daerah), Tokoh agama, masyarakat, pemuda dan ormas, Rabu (03/08) di Mapolres Kukar.

Kapolres Kukar, AKBP Fadillah Zulkarnaen, mengatakan, Silaturrahmi ini bertujuan untuk meningkatkan persaudaraan dan kekompakan antar sesama, agar tercipta kondusifitas serta Kamtibmas, sehingga konflik sosial bisa dicegah sejak awal.

"Untuk mencegah konflik sosial kita membangun hubungan yang baik dengan semua lapisan. Kita harus lebih peka, jangan sampai ada indikasi-indikasi yang nantinya bisa membahayakan tidak di sikapi," ucapnya.

Menurut Zulkarnaen, penyebab konflik bisa dipicu oleh beberapa hal, diantaranya masalah ideologi, politik, dan sumber daya alam. "Hal-hal seperti inilah yang harus di antisipasi, jangan sampai permasalahan yang harusnya bisa kita redam dari awal tidak bisa di redam," tuturnya.

Dikatakannya, untuk wilayah Kukar, konflik yang paling sering terjadi biasanya diakibatkan oleh masalah tumpang tindih lahan. Oleh karena itu pihaknya bekerja sama dengan tim terpadu turun bersama untuk menyelesaikan permaslahan-permasalahan yang menyangkut tumpang tindih lahan.

"Kita harus cepat merespon permasalahan yang terjadi di masyarakat, makanya di desa ada Babinsa dan Babinkamtibmas, dan jika diperlukan kepolisian akan membackup mereka," tegasnya

Kapolres pun menghimbau agar masyarakat tidak mudah terprovokasi oleh ajakan dan hasutan dari orang yang tidak bertanggung jawab, salah satunya yang menyebar melalui sosial media. "Kepada masyarakat apabila memang ada isu-isu, silahkan komunikasikan kepada kami," ujarnya.

Sementara itu Bupati Kukar, Rita Widyasari menyatakan, cegah tangkal isu Sara sedini mungkin harus dilakukan agar tidak berkembang lebih luas. "Kita harus bersinergi. seluruh elemen masyarakat harus terlibat, karena konflik bisa dipicu oleh berbagai hal-hal." pintanya. (end)

Saran dan masukan yang disampaikan oleh para tokoh agama dan masyarakat (Foto: Endi)









Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top