Pembeli Hewan Kurban Tahun Ini Menurun

Salah satu lokasi penjualan hewan qurban di jalan Jelawat, Tenggarong, yang didatangkan dari Sulawesi Barat
Foto: Endi

Pedagang sapi musiman setiap tahunnya bisa di jumpai di kota Raja Tenggarong, seperti menjelang hari raya Idul Adha 1437 hijriyah tahun ini, para pedagang membawa puluhan ekor sapi untuk dijual.

Salah satunya bernama Abdul Malik (62), pria yang datang langsung dari Kabupaten Majene, Sulawesi Barat  ini sejak satu bulan terakhir menyewa lahan di jalan Jelawat untuk menjual hewan kurban.

"Setiap tahun kami memang menyewa lahan disini, dan sapi-sapinya itu dibawa langsung dari kampung di Sulawesi," ucapnya, Kamis (08/09) kemarin.

Bersama salah satu anggota keluarganya, Malik mendatangkan sekitar 40 ekor sapi menggunakan truk fuso. Namun diakuinya, tahun ini daya beli masyarakat di Kukar menurun, sehingga keuntungan yang didapat tak sebanding dengan biaya yang harus dikeluarkan.

"Kalau tahun kemarin sampai 80 ekor sapi terjual disini, sekarang tidak berani bawa banyak apalagi nambah stok. Tapi kalau sudah habis dan ada yang mau beli, ya saya ambil sama teman di Samarinda," tuturnya.

Menurut pensiunan Kepala Sekolah Dasar ini, sama seperti tahun 2015 lalu, sapi-sapi yang dijual dipatok sesuai dengan ukurannya, mulai dari Rp 12,5 juta sampai Rp 17,5 juta.

"Sampai sekarang 37 ekor sapi sudah laku terjual, sapi-sapinya kami rawat dulu, nanti kalau sudah mau diambil baru diantar ke tempat pembeli," ujarnya.

Malik pun menjamin kualitas sapi-sapi yang dijualnya, karena sejak dari kampung halamannya hingga tiba di kota Tenggarong, hewan ternak tersebut selalu diperiksa kesehatannya oleh petugas dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnak Keswan) setempat.

"Jadi sapi-sapi yang kita jual ini sudah memenuhi standar dan syarat-syarat yang ditentukan oleh dinas terkait," pungkasnya. (end) 






Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top