Distrik 13 Samboja Gelar Sarasehan Pemberdayaan Pariwisata

Sarasehan Pemberdayaan Pariwisata yang digelar oleh Distrik 13 di pantai Tanah Merah, Kecamatan Samboja
Foto: Endi

Distrik 13 (Diskusi Tim Riset dan Kajian) Kecamatan Samboja, Kutai Kartanegara (Kukar), menggelar sarasehan season 2 bertajuk Pemberdayaan Pariwisata Sebuah Fiksi atau Solusi di Pantai Tanah Merah, Kelurahan Tanjung Harapan.

Sarasehan yang berlangsung pada Minggu (23/04) kemarin, menghadirkan Kepala Dinas Pariwisata Kukar Sri Wahyuni, Camat Samboja Ahmad Junaidi, Praktisi Ishak Yassir, Anggota DPRD Kukar Dapil Samboja Hamdan, dan Erlyando Saputra Ketua Badko HMI Kaltim-Kaltara.

Menurut Direktur Eksekutif Distrik 13 Rahmad Darmawan, sarasehan yang diisi dengan diskusi ini bertujuan untuk mempertajam serta meraih impian terkait pemberdayaan wisata yang baik bagi kecamatan Samboja.

"Diskusi ini untuk menjembatani antara pemerintah dan masyarakat, karena kami banyak menerima keluhan terkait berbagai persoalan dan masalah di Samboja yang tidak terinventarisir dengan baik," ungkapnya.

Rahmad Darmawan berharap, melalui sarasehan kali ini tercipta koneksi serta solusi terhadap langkah-langkah yang akan dilakukan terutama menyangkut pengembangan potensi wisata di Samboja.

"Kami sangat optimis bahwa Kutai Kartanegara melalui kecamatan di pesisir mampu meningkatkan pendapatan asli daerah disisi yang lain. Jadi masyarakat harus ikut terlibat supaya potensi wisata lebih berkembang lagi," cetusnya.

Sementara Camat Samboja, Ahmad Junaidi, menyampaikan apresiasinya kepada Distrik 13 yang memiliki kepedulian serta turut berkontribusi dalam pembangunan. "Salah satu visi saya ingin melibatkan seluruh pihak, karena kawan-kawan pemuda ini ide-idenya kreatif dan cerdas," pujinya.

Dengan hadirnya para nara sumber, Ahmad Junaidi berharap bisa menambah semangat dan wawasan masyarakat Samboja. "Saya berkomitmen untuk menindak lanjuti hasil diskusi ini melalui forum-forum lanjutan," tukasnya.

Ditempat yang sama Kepala Dinas Pariwisata Kukar, Sri Wahyuni, mengatakan, sektor wisata di Kecamatan Samboja berbeda dengan kota Tenggarong yang merupakan basis wisata budaya. 

"Samboja ini jualannya adalah ekowisata lingkungan, jadi kalau mau bikin event harus yang senada dengan basis tema utama dari kawasan pariwisata itu," ungkapnya.

Berbicara tentang event, lanjutnya, tidak semua harus menunggu anggaran dari pemkab Kukar, tetapi komunitas yang ada bisa menggandeng semua pihak untuk bekerjasama melalui pemberdayaan masyarakat setempat.

"Pemberdayaan adalah bagaimana partisipasi itu baik secara mental, moral, tenaga, fikiran dan manfaat ekonomi menjadi satu kesatuan. Jangan karena tidak ada manfaat ekonomi tidak mau berpartisipasi, begitu pula sebaliknya," tegas Sri.

Selaku Kepala Dinas Pariwisata, Sri pun menyambut baik diselenggarkannya sarasehan tersebut. "Ini inisiatif dan hal yang bagus untuk kita ikut memberikan pemahaman tentang bagaimana membangun pariwisata itu sesuai dengan tema kawasan," tandasnya. 

Hadir dalam sarasehan ini masyarakat kelurahan Tanjung Harapan, komunitas Macan Dahan, Hammock Samboja, Askar Photography, Macan Rimba, Pramuka Peduli Samboja serta Bagus & Friend. (adv/kominfo/k2n)

Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top