Kepala BPJS Kesehatan Samarinda Terjun Langsung Layani Warga di Kantor Cabang Kukar

Kepala BPJS Cabang Utama Samarinda Nurifansyah ikut menjadi frontliner dan melayani warga Kukar
Foto: Endi

Kepala Cabang Samarinda Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Nurifansyah, terjun langsung melayani warga Kutai Kartanegara (Kukar) di Tenggarong, Rabu (04/07) pagi.

Pria yang akrab disapa Ifan itu terlihat menggantikan sementara tugas frontliner untuk memberikan pelayanan langsung kepada peserta JKN-KIS maupun masyarakat umum yang mendatangi kantor BPJS Cabang Kukar khususnya di loket Fast Track (Pelayanan Cepat).

"Berinteraksi dan melayani langsung peserta JKN-KIS tentu menjadi kesan tersendiri bagi kami. Tugas frontliner sebagai garda terdepan pelayanan peserta JKN-KIS di Kantor BPJS Kesehatan memiliki tantangan tersendiri," ucapnya kepada sejumlah wartawan.

Dikatakan Ifan, kegiatan yang disebut dengan eksekutif frontliner itu dalam rangka memperingati HUT BPJS Kesehatan ke-50 dan dilaksanakan oleh seluruh pejabat BPJS Kesehatan, mulai dari Direktur Utama, Direksi, Direksi Wilayah serta Kepala Cabang.

"Tujuan kegiatan ini untuk memastikan bahwa layanan kepada peserta itu berjalan dengan baik, untuk mewujudkan komitmen bahwa pelayanan harus berorientasi kepada kepuasan dan loyalitas," ujarnya.

Disebutkannya, jika dibandingkan dengan negara-negara lain yang menerapkan sistem jaminan sosial, pertumbuhan peserta program jaminan kesehatan di Indonesia terbilang amat pesat. Hanya dalam waktu 4 tahun, program JKN-KIS telah meng-cover hampir 80 persen dari total penduduk Indonesia. 

"Sebagai pembanding, negara yang menjalankan program jaminan sosial sejak lama seperti Jerman, sekitar 120 tahun, baru meng-cover 85 persen populasi penduduk. Austria menjalankan selama 79 tahun dan meng-cover 99 persen populasi penduduk. Sementara Jepang memerlukan waktu 36 tahun dan Belgia membutuhkan 118 tahun untuk mencakup 100 persen populasi penduduk," beber Ifan.

Saat ini program JKN-KIS telah menjadi program jaminan kesehatan terbesar di dunia, jika melihat jumlah kepesertaannya yang telah melampaui 198,8 juta dan dilaksanakan melalui pendekatan single payer institution, jumlah ini dipastikan akan terus bertambah hingga tercapai cita-cita Universal Health Coverage (UHC) alias Cakupan Kesehatan Semesta.

"Sehingga nantinya seluruh penduduk Indonesia akan terlindungi oleh jaminan kesehatan JKN-KIS yang berkualitas dan berkesinambungan. Oleh karenanya, semangat Duta BPJS Kesehatan untuk mengabdi pada negeri tak boleh surut. Pelayanan prima harus tetap jadi yang utama," cetusnya.

Ditambahkan Ifan, dalam memberikan pelayanan kesehatan, BPJS Kesehatan kesehatan telah bekerja sama dengan 22.247 FKTP yang terdiri atas 9.881 Puskesmas, 5.023 Dokter Praktik Perorangan, 5.473 Klinik Non Rawat Inap dan 643 Klinik Rawat Inap.

"Kemudian 20 Rumah Sakit Kelas D Pratama, serta 1.207 Dokter Gigi. Sementara itu di tingkat FKTRL, BPJS Kesehatan telah bermitra dengan 2.397 Rumah Sakit dan Klinik Utama, 1.607 Apotik, serta 1.079 Optik," tandasnya. (end)

Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top