Kopi Buatan Barista Warga Binaan Lapas Kelas IIA Tenggarong Siap Bersaing
Salah satu warga binaan Lapas Kelas IIA Tenggarong yang punya ketrampilan layaknya barista (Foto: Rini) |
Siapa sangka di dalam Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Tenggarong ada warga binaan (WB) yang punya ketrampilan menyeduh kopi layaknya di kedai kopi atau kafe.
Ya, ketrampilan yang dimiliki oleh salah satu warga binaan itu didapat setelah mengikuti pelatihan kemandirian yakni pelatihan menjadi Barista (sebutan untuk orang yang membuat dan menyajikan kopi).
Kasubsi Bimbingan Kerja dan Pembinaan Kerja Lapas Kelas IIA Tenggarong Zairin Zain mengatakan, warga binaan tersebut sejak 2 tahun terakhir menjadi Barista The Bengkers Coffee yang beroperasi didalam Lapas.
"Tahun 2019 warga binaan kita latih untuk menjadi Barista. Kemudian kita bukalah The Bengkers Coffee," tuturnya belum lama ini.
Sejak dibuka, kopi The Bengkers banyak diminati, konsumennya selain karyawan dan petugas Lapas, juga keluarga dari warga binaan yang datang berkunjung, termasuk petugas kepolisian, jaksa, hingga pengacara.
Sedangkan kopi yang diseduh menggunakan biji kopi robusta dan arabika. Harganya pun cukup terjangkau, mulai dari Rp 10 ribu, Rp 15 ribu sampai Rp 25 ribu. Penamaan kopinya juga unik, ada kopi penjara, kopi susu janda, es kopi lapas, es the bengkers kopi dan menu kopi lainnya.
"Hasil penjualan itu kita sisihkan prosentasenya 50 persen untuk upah Baristanya dan hasil keuntungan. Kemudian 35 persen untuk modal dan 15 persen kita setorkan sebagai penerimaan negara bukan pajak tiap bulannya," kata Zain.
Kepala Lapas (Kalapas) kelas IIA Tenggarong Agus Dwirijanto mengungkapkan, kopi yang disajikan The Bengkers Coffee siap bersaing dengan kafe -kafe diluaran.
"Insya Allah kopi yang mereka (warga binaan, red) sajikan bisa bersaing rasanya dengan kafe-kafe yang diluar. Kita berharap apa yang sudah diberikan ke mereka berupa pelatihan-pelatihan bisa sebagai modal atau bekal setelah bebas," cetusnya.
Surya Wijaya yang menjadi Barista di The Bengkers Coffee mengaku keterampilan menyeduh kopi merupakan pengalaman yang dapat menjadi bekal ketika ia kembali ke masyarakat.
"Biar diluar nanti bisa lebih baik lah dari kemarin -kemarin. Rencana kalau ada rezeki mau buka ini (kafe) nanti. Terima kasih sudah membimbing hingga menjadi seperti ini," ucapnya. (end)
Berita Terpopuler
-
Bupati Kukar Edi Damansyah melantik dan mengambil sumpah 6 pejabat pimpinan tinggi pratama (Foto: Prokom Kukar/Zul) Sebanyak 6 pejabat Pimpi...
-
Kapolres Kukar AKBP Heri Rusyaman tinjau pasukan pada apel Ops Keselamatan Mahalam 2024 (Foto: Humas Polres Kukar) Apel gelar pasukan dalam...
-
13 titik free hotspot yang dikelola Diskominfo Kukar kini bisa dinikmati masyarakat kota Tenggarong Foto : Dok.Diskominfo Kukar Sejak...
-
Kutai Kartanegara – PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) melakukan panen raya perdana pertanian organik melalui Program Pernik Mahakam, sebuah pr...
-
Setelah merilis nama-nama siswa SMA sederajat yang masuk dalam peringkat 3 besar hasil Ujian Nasional (UN) 2015, Dinas Pendidikan (Diknas) ...
Tidak ada komentar: