Empat Tokoh Akan Diberi Gelar Pahlawan Nasional, Ada Nama Sultan Aji Muhammad Idris

Menko Polhukam Mahfud MD umumkan pemberian gelar pahlawan nasional kepada 4 tokoh
(Foto: Youtube Kemenko Polhukam)

Menjelang peringatan hari pahlawan nasional pada 10 November 2021 mendatang, pemerintah Republik Indonesia (RI) akan menganugerahkan gelar pahlawan nasional kepada empat tokoh di tanah air. 

Kabar ini disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) RI Mahfud MD selaku Ketua Dewan gelar, tanda jasa dan kehormatan melalui siaran pers yang disiarkan langsung dari kanal Youtube Kemenko Polhukam, Kamis (28/10/2021) di Jakarta.

Dikatakannya, pemerintah dalam hal ini Presiden RI Joko Widodo telah mengeluarkan keputusan untuk memberi gelar pahlawan kepada 4 pejuang yang menginspirasi untuk membangun Indonesia berdaulat.

"Dan atau ikut berjuang memajukan Indonesia sehingga kemerdekaan itu lebih bermakna bagi bangsa dan negara. Sehingga pada tahun ini ditetapkan 4 orang yang diberi atau dianugerahi gelar pahlawan berdasarkan keputusan Presiden," terang Mahfud.

Ia mengungkapkan, banyak syarat atau kriteria untuk pemberian gelar pahlawan, dan ada ratusan nama yang telah diajukan ke pemerintah. Oleh karena itu selain ketokohan, yang lebih diutamakan adalah pemerataan kedaerahan.

"Sampai dengan saat ini Provinsi Sulawesi Tengah dan Kalimantan Timur belum memliki pahlawan nasional. Kalau Kaltara kita kesampingkan dulu karena baru merdeka dan pahlawannya belum bisa didentifikasi. Tapi Sulawesi Tengah dan Kalimantan Timur adalah provinsi yang ada sejak awal Indonesia merdeka meskipun telah melalui pemekaran-pemekaran provinsi, tapi daerah itu ada pahlawan," bebernya.

Empat nama yang akan diberikan anugerah pahlawan nasional kali ini yakni Tombolotutu (Sulawesi Tengah), Raja Kutai ke-14 Sultan Aji Muhammad Idris (Kalimantan Timur), sutradara film Haji Usmar Ismail (DKI Jakarta), Raden Arya Wangsakara (Banten).

"Nanti akan dianugerahkan secara resmi kepada keluarga para Almarhum di Istana Bogor kalau tidak berubah persis pada hari pahlawan tanggal 10 November," kata Mahfud. (end)

Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top