Resmi Dibuka, Erau Pelas Benua di Tenggarong Berlangsung Hingga 3 Oktober

Prosesi mendirikan Tiang Ayu menandai dimulainya Erau Pelas Benua yang digelar Kesultanan Kutai
(Dok. Media Kesultanan Kutai/Awal Pratama)

Erau Pelas Benua yang digelar Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura resmi dibuka pada Minggu (25/09/2022) pagi, di Museum Mulawarman Tenggarong atau eks Keraton Kutai.

Pembukaan Erau ditandai dengan prosesi mendirikan Tiang Ayu oleh Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura ke XXI H Adji Muhammad (HAM) Arifin didampingi para kerabat kesultanan serta disaksikan sejumlah tamu undangan.

Usai mendirikan Tiang Ayu, Sultan Kutai HAM Arifin beserta kerabat dan unsur Forkopimda Kaltim menuju panggung kehormatan di teras Museum Mulawarman.

Sultan selanjutnya menerima sesembahan dari Kecamatan Tenggarong, Anggana, Muara Kaman dan Desa Tepian Baru (Kutai Timur). Sesembahan ini diiringi Jokaje (Pasukan Wajo), Remaong Kutai Berjaya (Pasukan elit Kesultanan Kutai), Kayuh Beimbai, Turonggo Hadi Wijoyo, dan Pasukan Merah.

Bupati Kukar Edi Damansyah yang hadir bersama Wakil Bupati Rendi Solihin dan Sekda Sunggono berharap, Erau yang sempat vakum selama 2 tahun karena pandemi bisa mendatangkan banyak pengunjung ke Kota Tenggarong.

"Sehingga para pelaku UMKM dengan momen satu pekan ini penjulannya meningkat, ada interaksi disini, sehingga bisa mendongkrak peningkatan ekonomi," ucapnya.

Ia menyebutkan, Pemkab telah menetapkan kebijakan dalam program Kukar Idaman 2021-2026 melalui program Kukar Berbudaya dan Kukar Kaya Festival.

"Salah satunya Erau ini terus berjalan setiap tahunnya, apalagi Erau sudah ditetapkan oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi sebagai event budaya terbesar di nusantara," kata Edi.

Sementara itu Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada Kesultanan Kutai yang telah menyelenggarakan Erau di tahun ini.

"Acara ini harus kita pertahankan sebagai warisan budaya Kalimantan Timur, warisan budaya Kutai Kartanegara, yang telah menjadi warisan budaya internasional," cetusnya.

Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Maartadipura yang diwakili Raden Heriansyah mengharapkan, seluruh masyarakat dapat bersuka cita dengan dimulainya Erau yang menampilkan berbagai kesenian maupun kebudayaan.

"Harapannya dengan adanya adat budaya ini kita mempertahankan dan melestarikan adat istiadat yang ada di Kesultanan," ujar pria yang juga menjabat Kepala Inspektorat Kukar ini.

Dia menambahkan, tidak seperti beberapa tahun lalu, Erau Pelas Benua yang akan berlangsung hingga 3 Oktober mendatang pelaksanaanya dikembalikan Pemkab Kukar kepada pihak Kesultanan.

"Artinya sepenuhnya kesultanan yang melaksanakan, baik tata cara adat dan nilainya. Kami (Kesultanan, Red) merasa tersanjung, mudah-mudahan ini bisa terus menerus kita laksanakan setiap tahun dalam rangka menjaga budaya dan melestarikannya," ucap Heriansyah.

Pembukaan Erau yang disaksikan ratusan warga masyarakat ini ditutup dengan persembahan Tari Suaka (Pengabdian) dan puncaknya diakhiri dengan prosesi penyalaan 7 buah Brong. (mmbse)

Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top