Serangkaian acara akan berlangsung selama kegiatan Festival Kota Raja 2015 digelar, diantaranya, Gelar produk kreatif, Pemilihan Teruna Dara, Festival Seni Nusantara, dan Tenggarong Kutai Carnival
    Foto : Dok.kutaikartanegaranews.com

    Peringatan hari jadi kota Tenggarong ke-233 ditandai dengan ziarah ke makam raja-raja Kutai pada Senin (28/09), di komplek makam raja dan kerabat kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura. Selain itu berbagai acara juga akan digelar dalam Festival Kota Raja (FKR) 2015, yang berlangsung dari tanggal 3-11 Oktober mendatang.

    Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kutai Kartanegara, Sri Wahyuni, menjelaskan, Saat ini berbagai persiapan dalam rangka memeriahkan HUT kota Tenggarong sudah dilakukan. Pada 3 Oktober 2015 akan ada Festival Kota Raja ditandai dengan pembukaan gelar produk kreatif dilapangan basket samping turap Mahakam jalan KH Akhmad Mukhsin, disini akan ada karya-karya dari komunitas, UKM, dengan menampilkan produk yang telah diseleksi, unik, dan jarang tampil namun mempunyai nilai ekonomis.

    Kemudian 3-4 Oktober akan ada pembukaan Festival Seni Nusantara, dan penyerahan hadiah untuk pemenang lomba foto erau yang sudah berlangsung pada bulan Juli 2015 lalu. Tanggal 5-6 pembukaan Festival Jepen bekerjasama dengan yayasan Total, dan tanggal 5-10 akan ada pentas seni komunitas pada malam harinya. 

    "Diantara pentas komunitas itu tanggal 8 malam akan ada sharing informasi tentang bagaimana tentang penyelamatan pesut Mahakam dan Borneo Orang Utan Survival (BOS). Dari pesut Mahakam sudah konfirmasi akan bisa hadir, mudah-mudahan nanti juga dari BOS bisa hadir," terang Sri.

    Sri melanjutkan, pada tanggal 5 sampai dengan 7 Oktober akan dilaksanakan Pemilihan Teruna dan Dara Kutai Kartanegara 2015 di hotel Grand Elty Singgasana, Tenggarong. Kemudian Jum'at (09/10) malam, akan ada pertunjukkan FK Metra (Forum Media Komunikasi Tradisional) dibawah binaan Kominfo yang nantinya tampil di arena Gelar Produk Kreatif. 

    Sedangkan pada Sabtu (10/10) pukul 13.00 WITA, akan berlangsung puncak kemeriahan FKR yakni Tenggarong Kutai Carnival (TKC), dengan rute show time runway VIP depan kantor Bupati Kukar hingga depan Gerbang Raja, Timbau. Dan pada malam harinya akan ada pertunjukan Mamanda di arena Gelar Produk Kreatif.

    Dikatakan Sri, khusus untuk pelaksanaan TKC, Ia meminta pemahaman dan toleransi dari masyarakat, karena pada tanggal 4 hingga 11 Oktober, Jalan di depan kantor Bupati Kukar akan ditutup untuk setting panggung serta tenda untuk seribu undangan.

    "Kegiatan ini memerlukan persiapan khusus, mulai dari blocking tempat, gladi kotor, gladi bersih, dan lain-lain, sehingga kita memerlukan waktu kurang lebih 1 minggu untuk menutup arena itu. Khusus tanggal 10 Oktober ada beberapa ruas jalan yang juga akan ditutup untuk memudahkan kegiatan Tenggarong Kutai Carnival," bebernya.

    Festival Kota Raja 2015 akan ditutup pada 11 Oktober, sekaligus penyerahan hadiah lomba selama festival berlangsung. Sri menambahkan, Tema FKR tahun ini adalah, "Melalui Festival Kota Raja kita wujudkan masyarakat Kutai Kartanegara yang peduli kreatif dan berbudaya." Tagline tersebut sekaligus mengajak masyarakat Kukar untuk peduli dan menyukseskan pemilu kepala daerah (Pilkada), dengan datang ke TPS untuk memilih pada 9 Desember 2015. (ekn)


    Peringatan Hari jadi Kota Raja Tenggarong ke-233 diperingati dengan ziarah ke makam Aji Imbut, pendiri kota Tenggarong, serta makam raja-raja yang pernah memerintah kerajaan Kutai di komplek makam raja dan kerabat kesultanan Kutai, samping Museum Mulawarman.
    Foto : Dok. Humas Kukar

    Pj Bupati Kutai Kartanegara (Kukar)  Chairil Anwar memimpin ziarah dan tabur bunga di atas makam Aji Imbut gelar Sultan Muhammad Muslihuddin, pendiri kota Tenggarong yang memerintah pada tahun 1780-1816, di komplek makam raja dan kerabat kesultanan Kutai, Museum Mulawarman, Senin (28/09) pagi. Sebelum ziarah dimulai, Sekretaris Camat (Sekcam) Tenggarong, H Basran terlebih dahulu membacakan riwayat singkat berdirinya kota Tenggarong.

    Setelah pembacaan doa, Pj Bupati Kukar meletakkan Bunga Lompo, yakni karangan bunga berbentuk persegi panjang yang terbuat dari anyaman pandan dan dihiasi beraneka bunga di atas pusara Raja ke-15 Kerajaan Kutai Kartanegara Ing Martadipura tersebut.

    Selain makam pendiri kota Tenggarong, Ziarah juga dilaksanakan di makam Sultan Aji Muhammad Salehuddin I (Sultan Kutai ke-16), Sultan Aji Muhammad Sulaiman (Sultan Kutai ke-17), dan Sultan Aji Muhammad Parikesit (Sultan Kutai ke-19), serta Muballigh besar Kesultanan Kutai Sayid Muhammad Bin Sayid Saleh (Al) Bin Yahya (Makkawi).

    Dalam sambutannya, Pj Bupati Kukar, Chairil Anwar, mengatakan, ziarah tersebut dilakukan untuk menghargai dan mendoakan para pemimpin terdahulu yang telah mengawali pembangunan di Kukar sekaligus mengingatkan akan kebesaran dan kejayaan kerajaan Kutai Kartanegara Ing Martadipura. "Kebesaran Kesultanan Kutai itu hendaknya tetap dipertahankan pada masa kini dan yang akan datang, yaitu dalam bentuk pembangunan yang tentunya melibatkan masyarakat," ujarnya

    "233 tahun silam Aji Imbut telah memindahkan ibukota Kesultanan Kutai dari Pemarangan ke Tepian Pandan, kemudian disebut Tangga Arung atau rumah para raja, hal tersebut menggoreskan tinta emas perjalanan kota raja. Tangga Arung tumbuh dan berkembang seiring perjalanan sejarah sehingga penduduknya hidup dan berkarya di kota yang kini telah bernama Tenggarong," tuturnya.

    Sementara itu, Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura HAM Salehoeddin II dalam sambutan yang dibacakan oleh Kabid Pelestarian Budaya Kesultanan Kutai, APHK Poeger, mengajak untuk merenungi dan mengenang perjuangan Aji Imbut mendirikan kota Raja Tenggarong.

    "Hendaklah pula kita tanamkan kepada anak cucu kita generasi nantinya, agar bisa mengenal dan menghormati leluhurnya serta menghargai perjuangannya, agar nantinya kita bisa menjadi bangsa yang besar yaitu bangsa yang sangat menghargai jasa-jasa serta perjuangan para pendahulunya," ucapnya.

    Ziarah ke makam raja Kutai ini juga dihadiri unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah, Putra mahkota Kesultanan Kutai Kartanegara ing Martadipura HAP Adipati Praboe Anoem Soerya Adiningrat beserta kerabat, sejumlah Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), Anggota DPRD Kukar, Serta hadir pula mantan Wakil Bupati Kukar periode 2010-2015 HM Ghufron Yusuf dan mantan Sekda Kutai H Syahrial Setia. (ekn/humpro05)

    , ,

    Pengakuan Ronal Cristoper dan 2 orang rekannya hingga kini kebenarannya masih diselidiki polisi, Ketiganya terancam pidana 5 tahun penjara dan denda Rp 100 juta
    Foto : Facebook

    Kepolisian Resor (Polres) Kutai Kartanegara (Kukar), hingga saat ini masih memeriksa secara intensif 3 pemuda asal Kecamatan Tabang, yakni Ronal Cristoper (24), Markus Lawai (22), dan Martinus Blawing (24). Ketiganya diduga telah membunuh Beruang Madu (Helarctos Malayanus) sekaligus menyantap satwa dilindungi tersebut.

    Menurut Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Kukar AKP Juliansyah, Ketiganya diamankan petugas Polsek Tabang dan tiba Mapolres Kukar, pada Sabtu (26/09), sekitar pukul 17.30 WITA. "Dari pengakuan mereka, beruang madu itu ditemukan sudah dalam kondisi mati terjerat di hutan dekat sungai tempat mereka membagi dagingnya," terangnya.

    Dikatakannya Juliansyah, Berdasarkan pemeriksaan sementara, tiga pemuda ini mengaku daging beruang tersebut di masak dan di santap. Namun polisi masih terus menyelidiki kebenarannya. Saat ini petugas telah mengamankan barang bukti berupa dua bilah mandau atau senjata tajam sejenis parang, dua pisau, serta satu tulang belulang yang diduga merupakan tulang Beruang Madu.

    Barang bukti berupa daging yang sudah dimasak dan masih berada di dalam panci kini telah diamankan dan sedang dalam perjalanan dari Tabang menuju Tenggarong. Sedangkan barang bukti lainnya berupa kulit dan bagian lain dari tubuh beruang masih dicari petugas.

    Ronal Cristoper bersama 2 orang rekannya dijerat Pasal 40 ayat 2 juncto Pasal 21 ayat 2 Undang-Undang Nomor 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam. Dengan ancaman hukuman maksimal 5 tahun penjara dan denda Rp100 juta.

    Ulah Ronal mengunggah foto Beruang Madu dalam kondisi sedang dibelah perutnya melalui akun facebook miliknya pada Kamis (24/09) lalu, membuat netizen di tanah air dan lembaga perlindungan satwa liar geram, Kasus ini mencuat hingga akhirnya menjadi pemberitaan berbagai media termasuk National Geographic dan BBC. (ekn)








    Kemarau panjang, para petani memanfaatkan lahan danau Semayang untuk menanam padi sejak bulan Agustus 2015
    Foto : sm4agrikukar

    Musim kemarau di Kutai Kartanegara (Kukar) telah berlangsung selama hampir 3 bulan, bahkan menurut perkiraan BMKG, kemarau akan berlangsung hingga penghujung tahun 2015. Dampaknya, salah satu danau yakni danau Semayang di desa Pela, Kecamatan Kota Bangun, mulai mengering, sebagian diantaranya kini dimanfaatkan petani untuk menanam padi.

    Upaya pemanfaatan dasar danau ini dianggap bisa membantu menambah produksi hasil pertanian, atau setidaknya bisa untuk mencukupi kebutuhan petani sendiri dalam menghadapi kemarau panjang tahun ini. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Bidang Produksi dan Pengolahan Pasca Panen Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura (Distan TPH) Kukar, Suyanto.

    Seperti dilansir dari laman news.kutaikartanegarakab.go.id, Suyanto mengatakan, Pada akhir bulan Agustus lalu sudah ada upaya pemanfaatan Danau Semayang dengan penanaman padi diatas lahan seluas 100 hektare, Pemkab Kukar melalui Distan TPH telah membantu para petani dengan memberikan bibit sebanyak 2 ton.

    Ia menambahkan, Pemanfaatan lahan dasar danau itu sendiri sudah sering dilakukan petani saat air danau sedang surut atau kering ketika kemarau dan menjadi lahan mencari ikan jika kondisi danau dalam keadaan normal, termasuk jadi lahan ternak kerbau kalang oleh petani setempat. (ekn/kminfo)

    ,

    Bayi dibungkus selimut dan masih terdapat ari-ari ditemukan tak bernyawa di teras rumah warga jalan Triyu Kelurahan Loa Ipuh, Tenggarong.
    Foto : Dokumentasi Polres Kukar

    Sesosok bayi ditemukan di jalan Triyu RT 72, Kelurahan Loa Ipuh, pagi tadi sekitar pukul 08.15 WITA. Bayi dengan kondisi sudah tak bernyawa ini ditemukan di depan rumah kosong milik Fadli, Kepala Kelurahan Loa Ipuh Darat, Kecamatan Tenggarong.

    Fadli yang tinggal di Jalan Naga RT 18 Kelurahan Timbau ini datang ke rumahnya di jalan Triyu untuk berkebun, namun tanpa diduga ia melihat ada selimut bermotif garis-garis berada di teras depan rumahnya. "Ketika dibuka, saksi melihat ada mayat bayi laki-laki yang masih terdapat ari-ari di bagian pusarnya," terang Kapolres Kukar AKBP Handoko melalui Kapolsek Tenggarong, AKP AD Djauhari.

    Dijelaskan Djauhari, di tempat kejadian perkara (TKP), Petugas menemukan sejumlah barang bukti berupa selimut motif garis-garis, topi bayi warna hitam dan kue donat. Jasad bayi ini kemudian di evakuasi ke Rumah Sakit Umum AM Parikesit (RSAMP) untuk dilakukan visum.

    Sementara itu, Kaur Inafis Polres Kukar, Aipda Dian Heri Wahyudi, mengatakan, kondisi bayi saat ditinggalkan di teras rumah saksi diperkirakan masih dalam keadaan hidup, sebab ketika diambil dari tkp jasadnya masih hangat, namun berdasarkan hasil visum tidak terdapat tanda-tanda kekerasaan di tubuh bayi.

    Dugaan sementara, bayi yang ditemukan merupakan hasil hubungan gelap, Saat ini petugas kepolisian tengah melakukan penyelidikan untuk mengetahui motif serta pelaku pembuang mayat bayi tak berdosa tersebut. (ekn)




    Mobil pemadam milik BPBD Kukar ini terguling saat melakukan pemadaman belukar dan lahan di sekitar TPA Bekotok Kelurahan Loa Ipuh, Tenggarong.
    Foto : Dedy Setyawan

    Kebakaran lahan masih terus terjadi dibeberapa titik di kota Tenggarong. Sabtu (26/09), pukul 14.05 WITA, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kukar, dibantu mobil tangki milik KKPP Kukar kembali harus bekerja keras memadamkan lahan dan belukar yang terbakar di area seluas 1 hektare.

    Lokasi terbakarnya lahan kering ini berada di sekitar TPA (Tempat Pembuangan Akhir) Bekotok, atau Gunung Sampah, Kelurahan Loa Ipuh, Kecamatan Tenggarong. Namun nahas, saat melakukan pemadaman, salah satu mobil pemadam dengan nomor polisi KT 9071 C mengalami kecelakaan dan terguling.

    Kepala BPBD Kukar, Darmansyah, menjelaskan, peristiwa ini bermula saat BPBD Kukar menerima laporan adanya kebakaran lahan di sekitar TPA Bekotok, Ia kemudian segera mengerahkan 3 unit mobil pemadam menuju lokasi.

    "Saat pelaksanaan pemadaman, 1 unit mobil penyuplai mengalami kecelakaan dan terbalik, Mobil tersebut dikemudikan saudara Tova Ami Jaya, tapi yang bersangkutan dalam keadaan selamat dan tidak ada korban jiwa," terangnya. 

    Meski demikian, menurut Darmansyah, beberapa bagian mobil terlihat ringsek, Namun saat ditanya penyebab terjadinya peristiwa tersebut, Ia belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut, sebab kronologis kejadian sedang dalam penyelidikan pihak yang berwajib. (ekn



    Ketiga pelaku pembantaian satwa dilindungi, Beruang Madu Kalimantan, berhasil ditangkap polisi di Kecamatan Tabang, Kini ketiganya tengah menjalani pemeriksaan di Mapolres Kukar
    Foto : Facebook

    Jajaran Polres Kutai Kartanegara (Kukar) berhasil membekuk 3 orang yang diduga membantai Beruang Madu Kalimantan di Kecamatan Tabang, Kukar, pada Jum'at (25/09) malam. Pelaku pembantai satwa dilindungi berinisial R dan 2 orang rekannya kini tengah menjalani pemeriksaan di Mapolres Kukar.

    Sumber kutaikartanegaranews.com menyebutkan, ketiga terduga tiba di Mapolres Kukar sekitar pukul 17.30 WITA, dan hingga saat ini masih diperiksa secara intensif, namun awak media belum diperkenankan mengambil gambar dan mewancarai ketiganya.

    Seperti diberitakan sebelumnya, R mengunggah foto beruang madu dalam keadaan sudah tak bernyawa pada Kamis (24/09) malam, melalui akun facebook miliknya. R tak sendiri, dalam foto tersebut terlihat rekannya M dan satu orang lagi belum diketahui identitasnya membelah perut satwa liar tersebut.

    Foto yang tersebar melalui melalui media sosial ini mendapat kecaman publik di berbagai daerah, bahkan 2 lembaga perlindungan satwa liar mengecam tindakan R dan melaporkan kasus ini ke pihak yang berwajib. (ekn)





    Tak hanya Investigator Senior Scorpion Wildlife Trade Monitoring Grup (Organisasi Penyelamat Satwa Liar), Marison Guciano, yang geram dan melaporkan pemilik akun facebook Ronal Cristoper Ronal, pengunggah foto pembantaian beruang madu Kalimantan ke pihak yang berwajib. Lembaga independen non profit berjaringan internasional yang bergerak dibidang perlindungan hutan dan satwa liar atau Protection of Forest & Fauna (PROFAUNA), juga bakal menggugat sang pelaku ke ranah hukum.

    "PROFAUNA sedang menelusuri kasus dugaan pembunuhan beruang madu yang diposting di akun FB bernama Ronal Cristoper Ronal, jika ada yang punya infonya silahkan kirim infonya ke SMS Center PROFAUNA di 081336657164, 081615711592 atau email: profauna@profauna.net. Perburuan atau pembunuhan beruang madu yang sudah dilindungi itu melanggar hukum dan pelakunya bisa diancam hukuman penjara 5 tahun, Sebarluaskan info ini," demikian pengumuman yang disampaikan melalui fanpage dan website resmi ProFauna.

    Sementara itu, Kepala Polisi Daerah (Kapolda) Kalimantan Timur (Kaltim), Irjen Safaruddin, dalam keterangan persnya pada Jum'at (25/09) siang, di Balikpapan, mengaku telah menerjunkan anggotanya untuk menyelidiki kasus yang membuat ramai jagat media sosial ini. Pihaknya akan mengecek kebenaran informasi yang menyebutkan jika kejadian tersebut berada di wilayah hukum Kabupaten Kutai Kartanegara, Polda Kaltim juga akan menggunakan teknologi untuk menelusuri keberadaan pelaku.

    Dalam laman facebooknya, Ronal diketahui gemar berburu aneka jenis satwa, beberapa foto yang diunggah melalui ponsel pada tahun 2013 memperlihatkan sejumlah hasil buruan, diantaranya Babi hutanKancil, Macan Tutul, Orang Utan, hingga ular sanca dan Biawak. (ekn)

    Ronal diketahui gemar berburu aneka satwa, ini terlihat dari hasil buruan yang diunggah melalui laman facebook miliknya pada tahun 2013
    Foto: Facebook Ronal Cristoper Ronal








    Akun facebook milik Ronal Cristoper Ronal, Jum'at pagi Ronal kembali berulah dengan mengunggah foto binatang hasil buruan dalam keadaan terluka dan sudah mati (foto kanan), namun foto ini kembali dihapus setelah berita tentang dirinya dimuat diberbagai media online lokal dan tanah air.
    Foto: Facebook Ronal Cristoper Ronal

    Beberapa saat setelah berita tentang dirinya beredar, Pemilik akun facebook Ronal Cristoper Ronal yang mengunggah foto hasil buruan berupa beruang madu yang sudah dalam keadaan mati, diduga telah menghapus foto tersebut. Foto yang ramai diperbincangkan di media sosial ini sudah tidak bisa ditemukan lagi. (Baca, Unggah Foto Buruan Satwa Dilindungi, Oknum Disdukcapil Bakal Dilaporkan Ke Polisi).  

    Ronal bahkan pada Jum'at (25/09) pagi, sempat kembali berulah dengan mengunggah foto 2 binatang hasil buruan dalam keadaan terluka dan tidak bernyawa, namun tak lama kemudian foto ini kembali dihapusnya. Ronal sebelumnya diberitakan merupakan pegawai yang bekerja di salah satu instansi yakni Disdukcapil Kukar, Hal tersebut diketahui dari profil yang ia tampilkan melalui akun facebooknya.

    Namun dari beberapa foto pribadi Ronal, dirinya justru terlihat menggunakan rompi dari sebuah perusahaan. Beberapa foto lainnya menampilkan suasana sekitar lokasi tambang, namun tidak ada keterangan dimana foto tersebut diambil, selain itu juga terdapat foto berupa mobil alat berat.

    Hingga kini belum ada keterangan resmi mengenai profesi Ronal yang sebenarnya, Apakah ia merupakan pegawai di salah satu instansi pemerintah di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) atau perusahaan swasta. Berita ini mencuat setelah Investigator senior Scorpion Wildlife Trade Monitoring Group, Marison Guciano akan melaporkan Ronal ke pihak yang berwajib. 

    Ronal dianggap telah melanggar undang-undang nomor 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber daya Alam Hayati dan Ekosistemnya, serta pelanggaran undang-undang nomor 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. 

    Ulah Ronal ini mendapat kecaman keras dari sejumlah netizen penggiat media sosial, bahkan perilakunya dimuat diberbagai media lokal dan tanah air, diantaranya kompas.com, batampos.co.id, soloposfm.com, detik.com, hingga dibahas di forum kaskus. (ekn)

    Pelaku pemburu satwa dilindungi mengunggah foto Beruang Madu yang sudah dalam keadaan tidak bernyawa melalui akun media sosial miliknya, pelaku terancam dilaporkan ke pihak yang berwajib.
    Foto : Facebook
    Investigator senior Scorpion Wildlife Trade Monitoring Group, Marison Guciano, bakal melaporkan oknum pegawai di salah satu instansi Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) ke pihak yang berwajib pada hari ini, Jum'at (25/09). 

    Seperti dilansir dari laman merdeka.com, Marison akan melaporkan pemilik akun facebook  Ronal Cristoper Ronal, dimana dalam akunnya tertera jika yang bersangkutan tinggal di Tenggarong, bekerja di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) dan pernah menempuh pendidikan di Universitas Kutai Kartanegara (Unikarta). Akun tersebut telah mengunggah sebuah foto hasil buruan berupa satwa dilindungi Beruang Madu Kalimantan (Helarctos malayanus), pada Kamis (24/09) malam.

    "Beruang madu merupakan satwa dilindungi berdasarkan PP Nomor 7 tahun 1999 Tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa," terangnya. Beruang madu menurut Marison telah terdaftar dalam Appendix I of the Convention on International Trade in Endangered Species (CITES) sejak tahun 1979 yang menyatakan bahwa mereka tidak boleh diburu oleh siapapun.

    Ronal dianggap melanggar undang-undang nomor 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber daya Alam Hayati dan Ekosistemnya, dengan ancaman hukuman 5 tahun penjara dan denda Rp 100 juta serta melanggar undang-undang nomor 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. Lebih lajut Marison mengatakan, pelaku kejahatan terhadap satwa liar yang dilindungi harus ditindak tegas dan di proses secara hukum.

    Dalam foto tersebut, terlihat Ronal bersama 1 orang rekannya yang belum diketahui identitas dan profesinya melihat ke arah kamera, 1 orang lainnya membelah isi perut satwa yang sudah dalam keadaan tak bernyawa. Hingga berita ini diturunkan, foto yang diunggah Ronal tersebut sudah dibagikan sebanyak 2.491 kali, terdapat 5 like dan 3 komentar. 

    Dalam situs resmi Kawasan Wisata Lingkungan Hidup, id.kwplh.beruangmadu.org, Beruang madu merupakan spesies beruang terkecil di dunia dan salah satu yang paling sedikit dipelajari. Mereka mendiami hutan tropis Asia Tenggara, mulai dari ujung timur India, Bangladesh, melalui Burma, Laos, Thailand, Kamboja, Vietnam, Malaysia dan pulau-pulau Sumatra dan Kalimantan.

    Sepanjang jangkauan mereka, beruang madu sedang terancam oleh perusakan habitat, kebakaran hutan berskala besar, perburuan untuk empedu dan bagian tubuh lain dan perdagangan hewan peliharaan ilegal. Ancaman utama untuk populasi beruang madu liar di Indonesia adalah hilangnya habitat. Hal ini pada gilirannya menimbulkan konflik antara manusia dan beruang sehingga beruang didorong keluar dari habitat alami mereka dan kadang-kadang masuk ke kebun dan memakan tanaman. (ekn)


    Plt Sekkab Kukar H Marli menyerahkan sejumlah bantuan berupa mie instant, beras, dan makanan kaleng siap saji kepada perwakilan korban di posko kebakaran Kelurahan Loa Ipuh, Tenggarong.
    Foto : Endi

    Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara, melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kukar menyerahkan bantuan kepada korban kebakaran di RT 6 dan 9, Kelurahan Loa Ipuh, Kecamatan Tenggarong. Bantuan secara simbolis diserahkan oleh Plt (Pelaksana tugas) Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Kukar, H Marli, didampingi Kepala BPBD Kukar, Darmansyah, disaksikan Lurah Loa Ipuh dan Ketua RT setempat, Jum'at (18/09) pagi.

    Bantuan kebutuhan dasar ini terdiri dari beras 160 kilogram, mie instan, minyak goreng, makanan tambahan gizi, serta lauk pauk sebanyak 16 paket. Selain itu juga diserahkan bantuan serupa dari Kodim 0906 Tenggarong.

    Dalam sambutannya, Sekkab menyatakan rasa prihatin dan berharap para korban dapat mengambil hikmah atas peristiwa ini. "Kami dari Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara turut berduka dan prihatin atas kejadian ini, kita datang dan berkumpul untuk membantu meringankan beban para korban," tuturnya.

    Marli mengatakan, Pada musim kemarau seperti sekarang ini, masyarakat diminta lebih berhati-hati, terutama bagi ibu-ibu yang beraktivitas di rumah atau di dapur. Ia pun meminta warga tidak membakar rumput di sekitar rumah, karena selain menimbulkan asap juga berpotensi memicu terjadinya kebakaran.

    Sementara itu, Kepala BPBD Kukar, Darmansyah menghimbau, Bagi para korban yang terkena musibah ini, agar melengkapi persyaratan permohonan yang berkaitan dengan uang santunan dari pemerintah daerah yang nanti dibayarkan langsung melalui bagian keuangan Sekretariat Daerah. Namun sebelum bantuan dicairkan akan ada proses yang dilakukan oleh tim verifikasi untuk menentukan besarnya santunan. 

    "Untuk persyaratan yang harus dipersiapkan, pertama surat keterangan dari RT, Lurah, dari Kepolisian, juga pendukung lainnya seperti KTP, Kartu Keluarga, itu semuanya dilampirkan," terangnya.  Darmansyah menambahkan, jika persyaratan sudah lengkap, korban kebakaran dapat mengisi formulir yang sudah disiapkan BPBD atau dengan menghubungi pihak kelurahan, karena formulir tersebut sudah diserahkan ke masing-masing kelurahan sesuai dengan domisili warga. 

    Berdasarkan data dari posko kebakaran Kelurahan Loa Ipuh, ada 16 bangunan yang terbakar di RT 6 dan 9 pada Kamis (17/09) malam. 17 Kepala Keluarga (KK) atau 68 jiwa harus kehilangan tempat tinggal. Para korban kini sebagian ada yang mengungsi di rumah tetangga maupun sanak saudaranya. (ekn)

    Berita terkait :

    Belasan Rumah di Kelurahan Loa Ipuh Terbakar

    ,

    Petugas pemadam kebakaran dari BPBD Kukar bekerja keras memadamkan api yang menghanguskan belasan rumah termasuk tempat usaha warga di Kelurahan Loa Ipuh, Kecamatan Tenggarong.
    Foto : Endi

    Belasan rumah di Kelurahan Loa Ipuh, Kecamatan Tenggarong, Kutai Kartanegara (Kukar), Kamis (17/08) malam, terbakar. Si jago merah menghanguskan pemukiman warga yang berada di RT 6 jalan Selendreng dan RT 9 jalan Panjaitan.

    Salah satu warga RT 9, Abi, menuturkan, Api berasal dari sebuah toko bangunan milik Muhammad Muslim, Ia mengatakan peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 21.58 WITA. Melihat kobaran api yang mulai membesar, Abi bersama warga lain yang rumahnya berdekatan dengan toko tersebut langsung panik dan berusaha menyelamatkan diri serta harta benda seadanya.

    Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kukar, Darmansyah, mengatakan, Untuk memadamkan api, Pihaknya menerjunkan 8 unit mobil pemadam serta 4 unit mobil portable. Pemadaman juga di bantu personil Polres Kukar yang mengerahkan 2 unit mobil water canon serta mesin pemadam portable milik Pramuka Kwarcab Kukar.

    Lokasi kebakaran yang berdekatan dengan sungai Tenggarong ini memudahkan petugas untuk mendapatkan sumber air. 1,5 jam kemudian api berhasil dipadamkan. Sementara itu warga yang rumahnya terbakar terpaksa mengungsi.

    Dugaan sementara, kebakaran terjadi akibat hubungan arus pendek listrik, kejadian ini masih dalam penyelidikan petugas Polres Kukar. Hingga berita ini diturunkan belum diterima laporan adanya korban jiwa, namun menurut penuturan warga sekitar, salah satu korban kebakaran mengalami shock hingga pingsan dan harus dilarikan ke rumah sakit umum AM Parikesit. 

    Data sementara yang diterima kutaikartanegaranews.com, kebakaran dilokasi padat penduduk ini menghanguskan 5 unit rumah di RT 6 dan 9 rumah  di RT 9. Belasan Kepala Keluarga (KK) harus kehilangan tempat tinggal. Kerugian diperkirakan mencapai angka milyaran rupiah, lantaran  di  tempat kejadian banyak terdapat tempat usaha warga, yakni toko, rumah sewaan, serta bengkel.  (ekn)

    Civitas Akademika Universitas Kutai Kartanegara (Unikarta) saat berkunjung ke wilayah operasi Total E&P Indonesie di Blok Mahakam (Lapangan Handil) Central Processing Area, Kecamatan Muara Jawa, Kukar.
    Foto : Dok.Humas TEPI

    Rombongan Civitas Academika Universitas Kutai Kartanegara (Unikarta), mengadakan kunjungan lapangan ke wilayah operasi Total E&P Indonesie (TEPI) di Blok Mahakam, tepatnya ke Lapangan Handil - Central Processing Area (CPA) di Kecamatan Muara Jawa, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Selasa (15/09), Rombongan dipimpin langsung oleh Rektor Unikarta, Dr Sabran SE Msi. 

    Kunjungan ini merupakan bagian dari program kerja sama TEPI dan Unikarta dalam upaya memperkenalkan kegiatan industri hulu migas, dengan melihat secara langsung berbagai aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan, khususnya yang terkait dengan kegiatan eksplorasi dan produksi.

    Dalam kunjungan tersebut, Sabran menyampaikan terima kasih atas kesempatan langka dapat mengunjungi lapangan migas dan menyaksikan langsung proses produksi di Lapangan Handil-CPA. ”Bagi Unikarta, kunjungan ini merupakan kesempatan yang pertama, dan kami berharap agar kerja sama antara TEPI dan Unikarta dapat terus ditingkatkan di masa yang akan datang,” ucapnya.


    Rombongan diterima oleh manajemen TEPI yang diwakili oleh Ari Kartika Dewa – Deputy Head of Division Sustainable Development & Societal Relations, serta kepala lapangan CPA, Fabrice Dang. Pada kesempatan itu Ari Kartika Dewa mengatakan, aktivitas semacam ini merupakan salah satu upaya TEPI untuk mempererat kerja sama dan transfer pengetahuan kepada dunia pendidikan maupun peningkatan potensi sumber daya manusia melalui program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility/CSR) bidang pendidikan dan penelitian.


    Pada kesempatan itu, rombongan Unikarta mendapatkan penjelasan mengenai kegiatan hulu migas, aspek kesehatan dan keselamatan kerja serta perlindungan lingkungan (K3LL) maupun program CSR yang dijalankan oleh TEPI. Bagian akhir kunjungan itu adalah melihat langsung fasilitas produksi CPA yang ada di area Delta Mahakam.


    Untuk diketahui, Lapangan Handil ditemukan pada Maret 1974, dan mulai berproduksi pada Juli 1975. Lapangan ini berada di ujung delta Sungai Mahakam, di antara pulau-pulau berlumpur yang sebagian tertutup lapisan tebal pohon nipah. Luas lapangan ini sekitar 40 KM2 dengan cadangan minyak terletak di zona utama yang berada pada kedalaman antara 1.500 – 2.700 meter di bawah permukaan tanah.
    Pada masa puncaknya, sekitar akhir tahun 1977, Lapangan Handil memproduksi minyak rata-rata 194.000 BOPD, dan total produksinya selama 40 tahun mencapai 900 juta barel (termasuk kondensat) dan lebih dari 1,879 Tcf gas alam. Saat ini dari Lapangan Handil setiap harinya diproduksi minyak sebanyak 15.000 barrel/hari dan associated gas sebanyak 30 mmscf/hari. (ekn)

    Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak di Indonesia akan berlangsung 3 bulan lagi, tepatnya 9 Desember 2015 mendatang. Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) memastikan 4 pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati yang akan bertarung menjadi orang nomor satu di Kukar. 

    KPU Kukar sudah melakukan penetapan nomor urut untuk masing-masing calon. Nomor 1, ada pasangan Rita Widyasari - Edi Damansyah, Nomor 2, Pasangan Sugianto - Rudi Hartono, Awang Wahyu - Andi Katanto di nomor urut 3, dan Pasangan Idham Khalid - Abdul Kadir dengan nomor urut 4.

    Warga masyarakat diharapkan dapat berpartisipasi dengan memberikan suara pada saat pelaksanaan Pilkada di Kukar nanti. Namun untuk mengetahui apakah anda sudah terdaftar sebagai pemilih tetap, ada baiknya mengecek langsung data pemilih di Komisi Pemilihan Umum (KPU).

    Untuk mengecek data tersebut, masyarakat tidak perlu bersusah payah datang ke kantor KPU, cukup melalui smartphone, laptop, ataupun pc yang terkoneksi dengan internet, maka kita bisa mengetahui apakah sudah terdaftar sebagai pemilih atau belum.

    Berikut ini adalah langkah mudah untuk melakukan pengecekan DPT secara online :
    1. Kunjungi website www.cekdpt.com
    2. Isi kolom paling atas dengan Nomor Induk Kependudukan (NIK) sesuai yang tercantum pada Kartu Tanda Penduduk anda dan klik cari atau tekan enter
    3. Tunggu beberapa saat, jika sudah terdaftar, maka akan tertera tulisan berwarna merah "Anda Sudah Terdaftar" disertai nomor TPS, Nama, NIK, Jenis kelamin, Kelurahan, Kecamatan, Kabupaten, dan Provinsi.
    Nah mudah bukan, Bila langkah diatas sudah benar, namun data anda masih tidak muncul maka segera hubungi pihak kelurahan sesuai lokasi tempat tinggal anda. (ekn


    Sebuah crane terjatuh di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi, sejumlah jamaah haji dari berbagai negara termasuk Indonesia turut menjadi korban dalam peristiwa tersebut.
    Foto : The Khaleej Times

    Sebuah crane besar jatuh di Masjidil Haram bersamaan dengan hujan lebat yang mengguyur kota Makkah. Hujan yang disertai angin kencang ini terjadi pada Jumat (11/09), sore, mengakibatkan 107 korban meninggal dan 238 orang terluka.

    Seperti dilansir dari laman republika.co.id, Saat menjalankan ibadah di Masjidil haram, Jamaah haji dari berbagai negara termasuk Indonesia dikabarkan turut menjadi korban dalam kejadian tersebut, 2 orang jamaah haji Indonesia dinyatakan tewas dan 31 lainnya harus dirawat di rumah sakit setempat akibat mengalami luka-luka.

    Sementara itu, berdasarkan informasi yang diterima kutaikartanegaranews.com dari salah satu jamaah haji asal Kutai Kartanegara (Kukar), Syarief Fathillah, seluruh jamaah haji Kukar dikabarkan tidak ada yang menjadi korban.

    "Waktu badai itu ba'da Ashar, kami masih di hotel dan baru mau ke Masjidil Haram, memang ada beberapa yang sudah di masjidil haram sebelum Ashar, tapi syukurlah mereka (Red, Jamaah haji Kukar) berada di lokasi lain dari tempat kejadian crane yang runtuh akibat badai tersebut," tuturnya

    Runtuhnya crane di Masjidil Haram ini, juga mendapat perhatian dari warga Indonesia di tanah air termasuk di Kukar. Melalui media sosial, mereka menyampaikan belasungkawa dan mendoakan para jamaah haji yang menjadi korban.

    Terkait peristiwa ini, Bagi para keluarga yang ingin memastikan kondisi para jamaah haji Indonesia yang tengah berada di Makkah, bisa menghubungi Panitia Penyelenggaraan Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi melalui layanan telepon di nomor +966 543603154. (ekn)


    Rumah Sakit Umum Daerah AM Parikesit, Kutai Kartanegara, membuka lowongan kerja untuk berbagai klasiikasi pendidikan.
    Foto : Dok.Humas RSAMP

    Rumah Sakit Umum Daerah AM Parikesit (RSAMP) Kutai Kartanegara (Kukar), kembali membuka kesempatan kerja untuk berbagai klasifikasi pendidikan. Lowongan kerja ini terbuka untuk seluruh Warga Negara Indonesia baik pria maupun wanita, dengan usia maksimal 37 tahun.

    Seperti dilansir dari laman resmi RSAMP, pendaftaran ini sama sekali tidak dipungut biaya alias gratis, adapun spesifikasi yang dibutuhkan yakni, S1/D-3 Gizi, D-3 / 4 Anastesi, D-3 Radiografer, S1 Kesehatan Masyarakat, D-3 Terapi Wicara, dan S1 Psikologi.

    Selain itu juga dibutuhkan, Sarjana S1 Manajemen, S1 Teknik Elektro, S1 Teknik Mesin, S1 Teknik Sipil, D-3 Sekretaris, D-3Akutansi, D-3 / 4 Informatika Komputer, STM/SMK Bangunan, D-3Teknik Elektro, D-3 Teknik Mesin, D-3 Elektro Medik, S1/D-4 Fisikawan Medik/Radioterapi, serta D-3 Rekam Medik.

    Untuk persyaratan, setiap pelamar diwajibkan untuk mengisi formulir pendaftaran, formulir bisa di download di website www.rsamp.id. Jangan lupa untuk menyertakan Foto Copy KTP 1 Lembar, Pas Foto 3 x 4 sebanyak 2 Lembar, Foto copy ijazah dan transkip nilai yang dilegalisir oleh pejabat yang berwenang, serta memiliki IPK Minimal 2,75.

    Persyaratan lainnya,  pelamar harus melampirkan Asli Surat Keterangan Sehat dari Dokter Pemerintah, Asli Surat Keterangan Bebas Narkoba dari Rumah Sakit Umum atau Rumah Sakit Jiwa, dan Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK).

    Direktur RSAMP dr Martina Yulianti SpPD FINASIM, mengatakan, Lowongan kerja tersebut lebih diutamakan bagi yang sudah berpengalaman, sedangkan untuk pemberkasan akan dilaksanakan pada tanggal 14-15 September 2015.

    "Hanya berkas yang memenuhi syarat yang akan kami proses, sedangkan berkas yang sudah masuk menjadi milik RSAMP dan tidak dapat dikembalikan lagi," jelasnya. Perempuan yang akrab disapa Yuli ini menambahkan, Test CAT dan wawancara akan dimulai pada 17 - 22 September mendatang, di ruang CAT Kantor Bupati Kutai Kartanegara dan Aula RSAMP.

    "Hasil test akan diumumkan pada 26 September, Pengumuman bisa dilihat melalui website resmi milik Rumah Sakit Umum Daerah AM Parikesit. Dan untuk pelaksanaan masa orientasi digelar  pada 28 - 30 September 2015," pungkasnya. (ekn)

    Naskah Perjanjian Kerja Bersama (PKB) periode 2015-2017 ditandatangani oleh President & General Manager Total E&P Indonesie, Hardy Pramono, dan Ketua Serikat Pekerja Nasional Total E&P Indonesie (SPNTI), Budi Satria, Selasa (1/9), di Jakarta.
    Foto : Dok. Total E&P Indonesie

    President & General Manager Total E&P Indonesie, (TEPI) Hardy Pramono, dan Ketua Serikat Pekerja Nasional Total E&P Indonesie (SPNTI), Budi Satria, menandatangani Perjanjian Kerja Bersama (PKB) periode 2015-2017. Naskah PKB ini disahkan oleh Total E&P Indonesie (operator Blok Mahakam 50%, Inpex 50%), di Jakarta, Selasa (1/9).

    PKB periode 2015-2017 merupakan PKB Total E&P Indonesie yang ke-7. Kesuksesan penyusunan PKB 2015-2017 tersebut menunjukkan bahwa mekanisme dialog, komunikasi, dan keterbukaan antara Perusahaan dan Serikat Pekerja di TOTAL E&P INDONESIE berjalan dengan sangat baik.

    Kepala Dinas SDM KKKS SKK Migas, Muhammad Arfan, dan Kasubdit Kesetaraan Syarat Kerja Kementerian Tenaga Kerja RI, Rudi Kuncoro, turut hadir menyaksikan acara penandatanganan tersebut. Sedangkan dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur diwakili oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Sosial Balikpapan, Tirta Dewi dan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kutai Kartanegara, Assobirin.

    Dalam sambutannya, President & General Manager Total E&P Indonesie, Hardy Pramono, mengatakan, di tengah ketidakpastian situasi ekonomi dunia, Total E&P Indonesie tetap berupaya menjaga lingkungan kerja yang kondusif dan mengelola sumber daya manusia secara profesional. “Kami akan mengedepankan budaya dialog dan keterbukaan antara manajemen dan pekerja,” Ujarnya.

    Menurut Hardy, Bagi Total E&P Indonesie, PKB bukanlah sekadar dokumen yang secara normatif perlu dirundingkan setiap 2 tahun sekali, namun merupakan wujud nyata adanya hubungan industrial yang harmonis antara perusahaan dan para pekerja, karena di dalamnya tercermin nilai-nilai kebersamaan dan komitmen untuk mencapai produktivitas. 

    Ia mengungkapkan, Lama penyusunan PKB periode 2015-2017 hanya 8 (delapan) hari. Waktu perundingan yang relatif singkat tercapai karena para anggota tim perunding mengedepankan prinsip keterbukaan dan kebersamaan. 

    Dikatakannya, Beberapa capaian penting dalam PKB 2015 – 2017, di antaranya adalah, akan ada peningkatan perhatian perusahaan terhadap aspek keseimbangan hidup dan pekerjaan (work life balance) melalui penambahan jumlah hari cuti tahunan di atas ketentuan normatif di undang-undang ketenagakerjaan. 

    "PKB ini juga mengatur lebih jelas mengenai hak-hak karyawan sehubungan dengan akan berakhirnya kontrak di Blok Mahakam pada 31 Desember 2017, kemudian aspek keselamatan kerja, penegakan hak-hak berorganisasi, serta komitmen bersama untuk mendukung etika bisnis yang profesional dan menghindari pertentangan kepentingan atau conflict of interest", Pungkasnya. (ekn)

    Calon jamaah haji asal Kukar sesaat sebelum dibawa menuju embarkasi Balikpapan, 5 orang diantaranya terpaksa dibatalkan keberangkatannya akibat menderita sakit.
    Foto : Humas/Kemenag Kukar

    Kepala Kantor Kementrian Agama (Kemenag) Kutai Kartanegara (Kukar), H Sulaiman mengakui jika pemeriksaan kesehatan bagi calon jamaah haji (Calhaj) sangat ketat, pemeriksaan tersebut dilakukan untuk memperlancar pelaksanaan ibadah haji para jamaah selama berada di Makkah dan Madinah.

    Sulaiman menyampaikan hal tersebut terkait dengan ditundanya keberangkatan 5 orang calhaj asal Kukar, Senin (31/08) di kantornya. Ia mengatakan, sebelumnya 1 orang calhaj bernama Anshari asal Kecamatan Samboja, dinyatakan gagal berangkat karena harus menjalani pengobatan.

    Sedangkan satu orang calhaj yakni Rasia Sewabaru (55) yang juga berasal dari Samboja tidak diperbolehkan berangkat pada musim haji tahun ini akibat terkena penyakit cacar. Bahkan suami Rasia yakni Amri Salesse Sappe juga batal berangkat dan harus rela ditinggalkan oleh Kloternya. Kedua pasangan suami istri ini merupakan calhaj kloter 6 Embarkasi Balikpapan yang sedianya berangkat pada Sabtu, (29/08) lalu. 

    Menurut Sulaiman, Penyakit cacar yang diderita Rasia Sewabaru baru diketahui saat berada di embarkasi haji setelah dokter klinik embarkasi mengadakan pemeriksaan kesehatan. “Calhaj yang terindikasi penyakit menular seperti cacar, sangat dijaga agar tidak menyebabkan calhaj lain tertular dan menyulitkan ibadah selama ditanah suci,” terangnya. 

    Sulaiman menambahkan, selain 3 calhaj tersebut, 2 orang lainnya yang juga dinyatakan gagal berangkat adalah pasangan Berahim Badui Latifu dan Mardiah Sino Patara, keduanya merupakan jamaah dengan usia diatas 60 tahun.

    Berdasarkan data dari Kemenag Kukar, saat ini jamaah haji yang tergabung dalam kloter 6 dan kloter 7 telah berada di Madinah.  Secara keseluruhan jamaah asal Kukar yang berangkat menunaikan ibadah haji tahun ini berjumlah 382 orang. (ekn)




    Piagam penghargaan diberikan kepada masing-masing Kemenag yang ada di Kabupaten/kota di provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara.
    Foto : Dok. Humas Kemenag Kaltim

    Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Kalimantan Timur, memberikan penghargaan kepada Kemenag Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) atas prestasinya dalam melakukan perbaikan pelayanan kepada masyarakat. Kemenag Kukar berhasil menyingkirkan  13 Kemenag di seluruh kabupaten/kota di Kaltim dan Kaltara, dengan raihan prestasi terbaik dan terbanyak. 

    Penghargaan ini diserahkan langsung oleh Kepala Kanwil Kemenag Kaltim, H Saifi kepada Kepala Sub Bagian (Kasubag) Tata Usaha, Kemenag Kukar, H Anwar, pada acara Rapat Koordinasi Daerah (RAKORDA) Perencanaan, yang digelar di Swiss Hotel Balcony City, Balikpapan, pada 27-28 Agustus 2015 lalu. 

    Salah satu penghargaan yang diraih yakni  pengelolaan LAKIP menempati peringkat pertama, hal ini merupakan peningkatan dari prestasi tahun lalu yang hanya menempati posisi ke dua. Bahkan Penghargaan pada pencapaian terbanyak dalam pelaksanaan updating Data Emis Bidang Pendidikan Madrasah Periode Semester Genap Tahun Pelajaran 2014/2015, mampu mendongkrak prestasi Kanwil Kemenag Provinsi ditingkat Nasional, mengingat Kukar memiliki Madrasah terbanyak untuk tingkat Kabupaten/Kota.

    Kepala Kemenag Kukar, H Sulaiman, berharap prestasi yang diraih bisa ditingkatkan di masa mendatang. “Saya ucapkan terimakasih atas jerih payahnya selama ini, Saya berharap prestasi ini dapat terus ditingkatkan ditahun yang akan datang. Semoga Allah memberi berkah atas kerja keras kita semua,” katanya

    Penghargaan tersebut telah diserahkan kepada masing-masing satuan kerja (Satker), pada acara rutin apel pagi, Senin (31/08) kemarin. Sulaiman pun menyampaikan ucapan penghargaan dan mengapresiasi kerjasama seluruh elemen atas pencapaian yang diraih sehingga memberikan kebanggaan bagi Kemenag Kukar. (ekn)



    6 kategori penghargaan yang diberikan kepada Kemenag Kukar.

    1. Pengelola terbaik pertama pada pengelolaan laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (LAKIP) Tahun 2014
    2. Peringkat terbaik pertama tindak lanjut tercepat data pengelolaan sertifikasi guru dan pengawas pendidikan agama Islam Tahun 2015.
    3. Penghargaan pada pencapaian terbanyak dalam pelaksanaan updating Data Emis Bidang Pendidikan Madrasah Periode Semester Genap Tahun Pelajaran 2014/2015 sesuai dengan jadwal yang ditetapkan
    4. Penghargaan untuk pengelolaan kontribusi berita daerah pada web Kanwil melalui situs kemenag.go.id, Kemenag Kukar berhasil menempati posisi ketiga dengan jumlah berita 224 pada tahun 2014.
    5. Penghargaan kepada Satuan Kerja dibawah naungan Kemenag Kukar yaitu prestasi yang diraih oleh MAN Tenggarong sebagai juara harapan I Lomba Karya Tulis Ilmiah pada acara Ajang Kompetensi Seni dan Madrasah (AKSIOMA) Tingkat Nasional di Palembang Sumatera Selatan yang digelar pada tanggal 03 s.d 07 Agustus 2015 lalu
    6. Penghargaan kepada Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Loa Tebu atas partisipasinya dalam Kompetensi Sain Madrasah Tingkat Nasional di Palembang Sumatera Selatan pada 27-28 Agustus 2015
               Sumber : Kemenag Kukar




Top