HUT Kota Tenggarong Ke-233 Diperingati Dengan Ziarah Ke Makam Aji Imbut

Peringatan Hari jadi Kota Raja Tenggarong ke-233 diperingati dengan ziarah ke makam Aji Imbut, pendiri kota Tenggarong, serta makam raja-raja yang pernah memerintah kerajaan Kutai di komplek makam raja dan kerabat kesultanan Kutai, samping Museum Mulawarman.
Foto : Dok. Humas Kukar

Pj Bupati Kutai Kartanegara (Kukar)  Chairil Anwar memimpin ziarah dan tabur bunga di atas makam Aji Imbut gelar Sultan Muhammad Muslihuddin, pendiri kota Tenggarong yang memerintah pada tahun 1780-1816, di komplek makam raja dan kerabat kesultanan Kutai, Museum Mulawarman, Senin (28/09) pagi. Sebelum ziarah dimulai, Sekretaris Camat (Sekcam) Tenggarong, H Basran terlebih dahulu membacakan riwayat singkat berdirinya kota Tenggarong.

Setelah pembacaan doa, Pj Bupati Kukar meletakkan Bunga Lompo, yakni karangan bunga berbentuk persegi panjang yang terbuat dari anyaman pandan dan dihiasi beraneka bunga di atas pusara Raja ke-15 Kerajaan Kutai Kartanegara Ing Martadipura tersebut.

Selain makam pendiri kota Tenggarong, Ziarah juga dilaksanakan di makam Sultan Aji Muhammad Salehuddin I (Sultan Kutai ke-16), Sultan Aji Muhammad Sulaiman (Sultan Kutai ke-17), dan Sultan Aji Muhammad Parikesit (Sultan Kutai ke-19), serta Muballigh besar Kesultanan Kutai Sayid Muhammad Bin Sayid Saleh (Al) Bin Yahya (Makkawi).

Dalam sambutannya, Pj Bupati Kukar, Chairil Anwar, mengatakan, ziarah tersebut dilakukan untuk menghargai dan mendoakan para pemimpin terdahulu yang telah mengawali pembangunan di Kukar sekaligus mengingatkan akan kebesaran dan kejayaan kerajaan Kutai Kartanegara Ing Martadipura. "Kebesaran Kesultanan Kutai itu hendaknya tetap dipertahankan pada masa kini dan yang akan datang, yaitu dalam bentuk pembangunan yang tentunya melibatkan masyarakat," ujarnya

"233 tahun silam Aji Imbut telah memindahkan ibukota Kesultanan Kutai dari Pemarangan ke Tepian Pandan, kemudian disebut Tangga Arung atau rumah para raja, hal tersebut menggoreskan tinta emas perjalanan kota raja. Tangga Arung tumbuh dan berkembang seiring perjalanan sejarah sehingga penduduknya hidup dan berkarya di kota yang kini telah bernama Tenggarong," tuturnya.

Sementara itu, Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura HAM Salehoeddin II dalam sambutan yang dibacakan oleh Kabid Pelestarian Budaya Kesultanan Kutai, APHK Poeger, mengajak untuk merenungi dan mengenang perjuangan Aji Imbut mendirikan kota Raja Tenggarong.

"Hendaklah pula kita tanamkan kepada anak cucu kita generasi nantinya, agar bisa mengenal dan menghormati leluhurnya serta menghargai perjuangannya, agar nantinya kita bisa menjadi bangsa yang besar yaitu bangsa yang sangat menghargai jasa-jasa serta perjuangan para pendahulunya," ucapnya.

Ziarah ke makam raja Kutai ini juga dihadiri unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah, Putra mahkota Kesultanan Kutai Kartanegara ing Martadipura HAP Adipati Praboe Anoem Soerya Adiningrat beserta kerabat, sejumlah Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), Anggota DPRD Kukar, Serta hadir pula mantan Wakil Bupati Kukar periode 2010-2015 HM Ghufron Yusuf dan mantan Sekda Kutai H Syahrial Setia. (ekn/humpro05)

Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top