Mahasiswa Unikarta Tuntut Transparansi Dana UKM

Sekitar 20 organisasi kemahasiswaan Unikarta menggelar aksi demo menuntut transparansi dana UKM
Foto: Endi

Aliansi Peduli Mahasiswa Unikarta (APMU) menggelar unjuk rasa menuntut transparansi keuangan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), Selasa (03/05) pagi yang diwarnai dengan pembakaran ban dihalaman kampus. 

Dalam orasi yang disampaikan secara bergantian, APMU mempertanyakan hak mahasiswa untuk melakukan kegiatan dari pungutan uang UKM sebesar Rp 50 ribu per semester yang dibebankan kepada mahasiswa sejak angkatan tahun 2014. 

Koordinator aksi yang juga Sekretaris umum Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fisip, Suaeb, dengan tegas mempertanyakan regulasi anggaran dana UKM yang dikelola oleh pihak rektorat selama ini.

"Sebenarnya digunakan untuk apa, seberapa besar dana UKM yang masuk dan seberapa besar dana yang digunakan oleh rektorat," bebernya.

Ia mengatakan, dua minggu sebelumnya APMU sudah mengadakan rapat dan mengirimkan surat kepada Rektorat, tetapi kurang mendapat tanggapan."Sehingga pada hari ini kami coba untuk turun lagi menanyakan hal yang sama," ucapnya

Aksi yang diikuti oleh sekitar 20 organisasi kemahasiswaan ini mendapat respon dari Rektor Unikarta, Dr Sabran. Ia menilai wajar aspirasi yang disampaikan kepadanya dan menganggap persoalan ini hanya terhambat masalah komunikasi terkait mekanisme dan aturan.

"Kita ingin memberikan semacam mekanisme dan regulasi yang pas bagi adik-adik mahasiswa, sehingga dana yang masuk dan keluar betul-betul bisa dipertanggungjawabkan," ujarnya kepada sejumlah wartawan usai memberikan penjelasan kepada mahasiswa pengunjuk rasa.

Sabran mengatakan, Karena dana tersebut merupakan dana kemahasiswaan, maka harus di maksimalkan sesuai dengan sistem keuangan yang dimiliki pihak universitas.

Menurutnya, Dana yang terhimpun sejak tahun 2014 tersebut harus dibagi untuk kegiatan sekitar 38 Organisasi kemahasiswaan. Belum lagi jika ada mahasiswa yang keluar melakukan kegiatan penelitan, ataupun untuk kegiatan seremonial, pelantikan dan lainnya.

"Jadi yang perlu dipahami bahwa ini kan uang orang banyak. Saya sebagai pimpinan juga bertanggung jawab secara maksimal, itu mungkin yang harus disosialisasikan kepada para mahasiswa," demikian jelasnya. (end)

Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top