Warga Desa Melintang Andalkan Genset Untuk Penerangan

Mesin genset yang digunakan untuk mengalirkan listrik ke rumah-rumah warga di desa Melintang, Muara Wis
Foto: F. Zabady

Warga desa Melintang, Kecamatan Muara Wis, Kutai Kartanegara (Kukar), harus merasakan sulitnya beraktivitas tanpa listrik. Pasalnya listrik yang mengaliri rumah warga hanya didapatkan dari tenaga mesin genset milik desa.

Yang lebih memprihatinkan, satu dari dua buah genset yang ada mengalami kerusakan cukup parah, akibatnya warga semakin kesulitan untuk melakukan sejumlah kegiatan terutama di malam hari.

Menurut pengelola listrik desa, Rusli, satu unit mesin genset yang masih bisa beroperasi memakan cukup banyak biaya operasional. Sebab genset yang menyala sejak pukul 6 sore hingga 12 malam menghabiskan 160 liter bahan bakar minyak.

Dikatakannya, tidak berfungsinya salah satu genset dirasakan sangat mengganggu warga desa, sehingga perlu ada perhatian pihak terkait terutama dari pemerintah kabupaten (Pemkab).

"Untuk penambahan genset itu sangat diperlukan, tapi biayanya yang tidak ada. Kalau bisa pemerintah membantu kami, apalagi listrik dari PLN belum pernah masuk disini," tuturnya kepada media ini pekan lalu.

Sementara agar genset bisa terus beroperasi, warga harus mengeluarkan biaya untuk pembelian bahan bakar minyak sebesar Rp 200 ribu per bulannya. Biaya yang cukup besar ini dikeluhkan warga setempat.

Salah satu warga bernama Mahdi, merasakan beratnya beban warga karena harus mengeluarkan biaya untuk operasional genset desa. Ia pun berharap pihak pemangku kepentingan bisa membantu mengatasi persoalan ini.

"Mewakili masyarakat, Kami berharap pemerintah bisa memperhatikan hal ini. Adanya PLTD yang dikelola oleh desa atau swasta, terlalu berat bagi warga. Karena kami harus mengeluarkan dana ratusan ribu tiap bulan, kemudian operasinya kurang optimal dan terkadang macet saat akan digunakan," ujarnya.

Mahdi mengungkapkan, jika genset desa tidak berfungsi, maka warga harus menggunakan genset pribadi, namun tidak semua warga memiliki perangkat penghasil daya listrik tersebut, sebagian diantaranya terpaksa menggunakan lilin atau lampu lentera sebagai penerangan sementara.

Apa yang dirasakan warga desa Melintang sudah selayaknya mendapat perhatian, Pemkab Kukar diharapkan bisa lebih memprioritaskan pembangunan infrastruktur khususnya listrik di sejumlah wilayah yang belum memiliki penerangan secara layak dan memadai.

Untuk diketahui, Warga desa Melintang umumnya bermata pencaharian sebagai nelayan, sebab desa yang memiliki wilayah seluas 162 kilometer persegi ini tidak memiliki daratan dan hanya dikelilingi oleh danau. Sedangkan jumlah penduduk yang bermukim sebanyak 1746 jiwa dari 483 Kepala Keluarga. (end/fz)



Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top