Warga Patungan Perbaiki Jalan Rusak di Desa Tanjung Limau


Truk pengangkut sawit terlihat melintasi jalan rusak yang tengah diperbaiki warga di desa Tanjung Limau
Foto: Endi

Kondisi jalan yang berada di desa Tanjung Limau, Kecamatan Muara Badak, Kutai Kartanegara (Kukar) mengalami kerusakan dan perlu penanganan serius. Pasalnya jalur ini berada di jalan poros yang menghubungkan kecamatan Muara Badak dan Marangkayu.

Seperti diungkapkan Ahmad, warga desa Badak Baru, jalur penghubung dua kecamatan di pesisir Kukar ini telah lama mengalami kerusakan sehingga menimbulkan keprihatinan, dirinya dan warga akhirnya berinisiatif memperbaiki jalan tersebut secara swadaya.

"Ini tergugah hati karena melihat akses yang sangat menyedihkan, kita mengajak warga atau pun teman-teman untuk patungan. Jadi disini ada tiga pengelola pantai, yakni pantai Pangempang, pantai Mutiara Indah dan pantai Panritalopi yang punya inisiatif," ujarnya saat ditemui, Minggu (05/02) kemarin.

Pria yang akrab disapa Daeng Lompo itu mengungkapkan, dari dana hasil patungan itulah warga membeli material berupa batu dan pasir untuk menambal jalan yang berlubang. "Alhamdulillah sudah ada satu truk batu tronjol dan akan ditambah lagi, jadi semua ini murni dari masyarakat," tuturnya.

Selain mengumpulkan dana secara swadaya, warga juga secara sukarela turun langsung bergotong royong melakukan perbaikan. Daeng Lompo berharap, kondisi ini segera mendapat perhatian baik dari pemerintah desa, kecamatan, maupun kabupaten.

"Kami sebagai masyarakat mohon ini diperhatikan, ini adalah akses kita semua menuju Marangkayu atau pun Pangempang, itu daerah wisata tapi jalannya sangat memprihatinkan. Apalagi sebelumnya sempat terjadi insiden, jadi disitulah kami punya inisiatif supaya ada perubahan," ucap Daeng Lompo.

Dari pantauan media ini dilapangan, disisi badan jalan terpampang tulisan batas tonase yang diperbolehkan yakni 20 ton. Selain mobil pribadi, kendaraan milik perusahaan yang beroperasi di sekitar wilayah kecamatan Muara Badak juga silih berganti melalui jalur tersebut.

Diungkapkan Daeng Lompo, kendaraan perusahaan yang melintas salah satunya adalah truk pengangkut sawit. Menurutnya, seharusnya ada penyampaian dari pemerintah agar truk sawit itu memperhatikan kapasitas muatan yang ada.

"Mobil-mobil  dari perusahaan itu masuk dan lewat di jalur ini. Kalau menelusuri, mereka (Perusahaan, Red) sudah menyalurkan dana CSRnya setiap tahun, ya cuma kami sebagai masyarakat mohon maaf sebelumnya tidak mengerti dibangun apa dana CSR tersebut," ujarnya.

Daeng Lompo membeberkan, selain truk sawit, jalan ini juga kerap dilewati mobil-mobil kontainer. "Itu mulai dari jam 10 malam sampai pagi, disinilah jalurnya, apa mereka tidak mengerti jalan ini rusak," cetusnya.

Ditambahkannya, setidaknya ada 3 jalur penghubung di desa Tanjung Limau yang mengalami kerusakan, bahkan salah satunya dalam kondisi cukup parah dan belum juga mendapat penanganan. "Yang paling menyedihkan jembatan Sambera, sampai saat ini belum diperhatikan," tukasnya. (end)

Warga secara swadaya bergotong royong memperbaiki jalan rusak penghubung Muara Badak-Marangkayu
Foto: Endi



Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top