HM Aswin: Minat Baca Kita Berada Pada Posisi Sangat Rendah

HM Aswin (tengah) bersama Plt Bupati Edi Damansyah serta Kadis Kearsipan dan Perpustakaan Kukar
Foto: Rahmat Taufik

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) HM Aswin, berharap bisa meningkatkan minat baca masyarakat di daerah ini, terlebih telah diluncurkannya perpustakaan digital ikaltim.

Hal itu disampaikannya saat memberikan sambutan pada acara peresmian gedung baru perpustakaan umum dan taman pintar di Tenggarong, Rabu (14/02) lalu.

"Minat baca kita berada pada posisi sangat rendah. Indikator-indikator minat baca itu yang pertama adalah lamanya membaca perhari, yang standar itu adalah 4-6 jam perhari, kalau ingin dikatakan tinggi 6 jam keatas, kita berada dibawah 2 jam bahkan tidak membaca," ungkapnya.

Dikatakan Aswin, berdasarkan standar internasional dan nasional, jumlah halaman yang dibaca yakni 1.500 halaman per minggu. 

"Kita dibawah 100 halaman perminggu. Kemudian alokasi dana membaca itu standar internasonal dan nasional Rp 500 ribu perbulan, kita masih dibawah 150 ribu bahkan tidak ada membeli buku setiap bulannya," ungkapnya lagi.

Berdasarkan hasil survey, lanjut Aswin, tingkat kebiasaan membaca dan waktu luang yang digunakan untuk membaca hanya 29 persen, pergi ke perpustakaan 1,71 persen, dan membeli bahan bacaan 0,24 persen.

"Ini survey dari Litbang provinsi terhdap seluruh kabupaten/kota, hasilnya seperti itu. Tetapi orang Kaltim termasuk orang Kutai Kartanegara itu kalau dilihat tingkat kemampuan membacanya, kecepatan membacanya rendah, cuma kalau menceritakan kembali tinggi," sebutnya. 

Hal ini menurut Aswin karena budaya masyarakat di Kaltim seperti Kutai Kartanegara, Samarinda, dan Balikpapan lebih dikenal dengan budaya bertutur, sebagaimana orang tua terdahulu yang kerap mengisahkan tentang cerita lama.

"Untuk meningkatkan kegemaran membaca, pemerintah provinsi Kaltim melakukannya dengan cara membuat perpustakaan digital ikaltim. Ini merupakan salah satu upaya untuk memenuhi kekurangan yang bisa dilakukan, baik kekurangan waktu maupun kekurangan referensi," bebernya.

Pria yang pernah mengabdi di Pemkab Kukar ini menyebutkan, tujuan dibuatnya aplikasi ikaltim agar seluruh masyarakat bisa menggunakan waktunya untuk membaca baik menggunakan ipad maupun perangkat lainnya.

"Kalau menggunakan android buka playstore ketik ikaltim, download, instal, sudah bisa membaca apa saja," demikian jelasnya. (end)

Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top