Peringatan Hari Jadi Kota Tenggarong Ke-236 Diawali Ziarah Ke Makam Aji Imbut

Putera Mahkota Kesultanan Kutai menaburkan bunga di makam Aji Imbut pendiri kota Tenggarong
Foto: Endi

Sejarah Kota Tengggarong dimulai ketika Aji Imbut gelar Sultan Aji Muhammad Muslihuddin memindahkan ibukota Kesultanan Kutai Kartanegara ke Tepian Pandan pada tanggal 28 September 1782. 

Perpindahan ini dilakukan untuk menghilangkan pengaruh kenangan pahit masa pemerintahan Aji Kado dan Pemarangan yang dianggap telah kehilangan tuahnya. 

Nama Tepian Pandan kemudian diubah menjadi Tangga Arung yang berarti Rumah Raja, lama-kelamaan Tangga Arung lebih populer dengan sebutan Tenggarong dan tetap bertahan hingga kini. 

Penggalan sejarah ini disampaikan Plt Bupati Edi Damansyah pada peringatan hari jadi kota Tenggarong ke-236, Jumat (28/09) pagi tadi, yang dihadiri sejumlah Kepala OPD dan FKPD Kukar.

"Menginjak usianya yang telah dua abad lebih ini, kota Tenggarong semakin berbenah dalam setiap aspek pembangunannya. Hal ini merupakan kerja keras warganya yang ingin agar kota ini nyaman dan aman untuk dihuni," ujarnya.

Ke depan, Pemkab Kukar akan menjadikan Tenggarong sebagai kota yang dilengkapi sarana dan prasarana kota yang memadai. 

"Selain itu, kota ini juga akan dikembangkan menjadi pusat pariwisata, ekonomi, budaya dan pusat investasi yang penting di masa depan," kata Edi.

Sebelumnya, usai pembacaan riwayat berdirinya kota Tenggarong, kerabat Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura yang diwakili Adji Pangeran Haryo Kesumo (APHK) Poeger, menyampaikan komitmen membantu pemerintah daerah dalam melestarikan nilai budaya adat.

Plt Bupati Edi Damansyah berziarah di makam Aji Imbut, komplek makam raja Museum Mulawarman
Foto: Endi

"Dengan hari jadi kota Tenggarong ini kita sama-sama merenungkan kembali, apa sih yang harus kita lakukan. Pembenahan yang bagaimana agar kita berkembang," ucapnya. 

APHK Poeger juga meminta agar Pemkab Kukar turun tangan dalam memelihara kelangsungan bangunan kedaton Kesultanan Kutai.

"Yang kami pakai ini adalah aset negara bukan Sultan yang punya, tapi bagaimana kami melakukan pemeliharaan kalau tanpa uluran tangan pemerintah," sebutnya.

Peringatan HUT kota Tenggarong sendiri ditandai dengan ziarah makam pendiri kota Tenggarong, Aji Imbut, di komplek makam Raja Kutai, Museum Mulawarman.

Ziarah diawali dengan peletakan bunga Lompo oleh Putera Mahkota Kesultanan Kutai HAP Adipati Praboe Anoem Soerya Adiningrat dan Plt Bupati Edi Damansyah. 

Turut serta dalam prosesi ziarah, Pj Sekda Kukar HM Sukhrawardy S, Ketua DPRD Salehuddin, Wakil Ketua DPRD Rudiansyah, Kapolres Kukar AKBP Anwar Haidar, serta Dandim 0906/Tenggarong Letkol Czi Bayu Kurniawan.

Selain makam pendiri kota Tenggarong, ziarah juga dilaksanakan di makam Sultan HAM Salehoeddin II yang wafat pada Minggu, 5 Agustus 2018 lalu.

Ziarah berlanjut ke makam Sultan Aji Muhammad Salehuddin I yang merupkan Sultan Kutai ke-16, Sultan Kutai ke-17 Aji Muhammad Sulaiman dan Sultan Kutai ke-19 Aji Muhammad Parikesit. (end)

Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top