Festival Monolog Sajikan Karya Putu Wijaya

"Ya! Diam kamu kerbau! Sudah aku bilang, aku tidur. Masak aku tidak boleh tidur sebentar. Kapan lagi aku bisa tidur kalau tidak sekarang. Nah begitu. Diam-diam sajalah dulu. Tenangkan saja dulu kepalamu yang kacau itu. Hormati sedikit kemauan tetangga kamu ini."

Jika anda menyaksikan perhelatan Lanjong Art Festival (LAF) 2015, Kamis (28/05) malam, maka pastinya tidak akan lupa dengan adegan monolog diatas yang berjudul Aeng atau Aing (Sunda). Karya Putu Wijaya ini ditampilkan dalam festival monolog yang dipentaskan di Ladang Budaya (Ladaya), Tenggarong.

Seniman Teater Oxygen Tasikmalaya
Foto: Endi
Naskah Aeng diadopsi dan dipentaskan dengan latar belakang penjara saat dini hari dan harmonisasi audio. Pementasan tersebut menyajikan Alimin yang akan dieksekusi oleh hukum karena kasus pembunuhan yang dilakukannya. Namun, Alimin memandang sebuah ketidakadilan hukum yang terjadi padanya. Hingga akhirnya tokoh Alimin memutuskan untuk mengakhiri kehidupannya dengan bunuh diri.


Festival monolog ini cukup mendapat apresiasi dari masyarakat, Sejak pukul 20.00 WITA, Ampi Theater sudah dipenuhi para pengunjung yang ingin menyaksikan peran yang dimainkan para seniman. Festival ini diikuti oleh peserta dari Teater Rumah Mata (Medan), Teater Oxygen (Tasikmalaya), Teater Khatulistiwa (Padang) dan Belajar Teater (Samarinda). 

Sedangkan untuk penilaian peran monolog, panitia LAF melibatkan 3 juri, Yakni, Wawan Sofwan, Yusef W Muldiyana, dan Zairin Zain. (ekn)




Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top