Setiap Hari Dupa Menyala Didepan Naga


Dua ekor replika naga Erau ternyata memiliki perlakuan khusus, setiap hari pihak Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura menghidupkan prapen atau menyalakan dupa dan meletakkan peduduk, yakni Baskom aluminium berisi pisang, kelapa, gula merah, rokok daun, kain kuning serta lampu tembok (Lampu teplok) dilantai tepat di depan naga, Ritual ini berlangsung selama 7 hari hingga menjelang upacara mengulur naga.

“Menyalakan dupa maksudnya untuk memberitahu makhluk-makhluk yang tak kasat mata atau makhluk ghoib sebangsa jin dan lain-lainnya, kami juga besawai dan meminta agar jika ada yang Lemah Bulu (Rentan kesurupan) datang berkunjung ke keraton dijaga dan tidak diganggu,” tutur Awang Demang Natakrama, Seksi Sakral Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura, Kamis (11/06) sore.

Ia mengatakan, setiap kali Erau berlangsung ada saja pengunjung yang datang ke museum Mulawarman mengalami kesurupan, ini terjadi karena ada yang melanggar batas dan memasuki area yang dilarang, area yang dimaksud adalah tempat diletakkannya dua replika naga yang berada disisi kiri dan kanan teras keraton.

Bahkan pada Erau tahun 2014, Awang Demang Natakrama sempat kewalahan menangani pengunjung yang kesurupan, karena makhluk yang merasuki ternyata bisu, setelah 5 jam dan menuruti permintaan makhluk yang berada ditubuh gadis tersebut, barulah gadis yang diketahui berasal dari Malinau Kalimatan Utara itu bisa sadar kembali.

“Makanya disekitar naga kami pasang pembatas agar tidak ada yang mendekatinya, karena terkadang ada pengunjung yang ingin berfoto tiba-tiba iseng memegang sisik naga, nah itu yang kami larang, biasanya setelah itu yang bersangkutan mengalami kesurupan,” ujar pria yang mempunyai nama asli Awang Imaluddin. (ekn)

Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top