Makan Nasi Bungkus, Warga di Anggana Keracunan

Sejumlah korban keracunan makanan di Kecamatan Anggana kini masih dirawat intensif  di rumah sakit
Foto: Dok. Polsek Anggana

Sejumlah warga di desa Sungai Meriam Kecamatan Anggana mengalami keracunan makanan usai menyantap jatah nasi bungkus dari perusahaan PT Weatherford, Sub Kontraktor PT Total E&P. Senin (15/02) siang. Para korban sempat dilarikan ke Puskesmas terdekat namun kemudian di rujuk ke rumah sakit di Samarinda.  

Menurut salah seorang tenaga medis Puskesmas Anggana, Warga yang keracunan merupakan karyawan perusahaan dan petugas pengangkut sampah serta satu orang bocah perempuan."Korban yang keracunan itu karyawan perusahaan sama petugas kebersihan, ada anak kecil juga. Tapi semuanya sudah dirujuk ke rumah sakit di Samarinda," ujarnya. 

Sementara itu Kapolsek Anggana AKP Indramawan dalam keterangannya mengatakan, kejadian berawal ketika petugas pengangkut sampah mendapat jatah nasi bungkus dari katering CV Bawang Merah. Namun, tidak seperti biasanya, usai memakan nasi bungkus tersebut seluruh petugas kebersihan itu langsung sakit perut dan muntah-muntah.

“Petugas kebersihan ini bukan hanya kali ini mendapatkan makanan dari perusahaan itu, sebelumnya setiap hari juga mendapatkan jatah makanan, karena mereka juga membersihkan sampah yang ada dilingkungan mess perusahan. Selain mereka juga ada karyawan yang mengalami keracunan makanan,” jelas Indramawan.

Dari data yang kutaikartanegaranews himpun dilapangan, 7 orang  yang keracunan merupakan Karyawan PT Weatherford, yakni, Yono, Mulyadi, Deni, Adi ,Tanto. Gatot dan Apri. Sedangkan tiga orang lainnya, Suharto (56), Samsudin (44), dan Rahman (40) bekerja sebagai petugas kebersihan di Desa Sungai Meriam. Sementara satu korban lainnya diketahui bernama Sopia (4) puteri dari Rahman yang saat kejadian ikut menyantap nasi bungkus.

Pihak kepolisian bersama dengan petugas kesehatan setempat kini tengah menyelidiki penyebab keracunan tersebut. Sedangkan sampel makanan telah dititipkan ke Puskesmas untuk diserahkan ke Dinas Kesehatan guna dilakukan uji laboratorium. (end)


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top