Peserta Inti Kirab Pemuda Nusantara 2017 Tiba di Tenggarong

Peserta inti Kirab Pemuda Nusantara 2017 mengikuti apel dihalaman kantor Bupati Kukar
Foto: R. Taufik

Apel penerimaan peserta Kirab Pemuda Nusantara (KPN) 2017 berlangsung Minggu (01/10) pagi, di halaman kantor Bupati Kutai Kartanegara (Kukar).

Peserta dari 34 provinsi itu diterima langsung oleh Wakil Bupati Kukar Edi Damansyah. Dalam kesempatan itu Edi menyampaikan ucapan selamat datang kepada tim inti KPN.

“Melalui kegiatan ini saya harapkan dapat menjadi wahana pemersatu yang tepat dalam mewujudkan kebhinekaan Indonesia secara utuh dan menyeluruh,” ujarnya.

Kebhinekaan, kata Edi, merupakan realitas bangsa yang tidak dapat dipungkiri keberadaannya untuk jati diri pemuda Indonesia dan peningkatan kreativitas serta kapasitas pemuda yang penting untuk dilakukan.

“Oleh sebab itu, apa yang kita lakukan ini saya pandang sebagai wujud nyata para pemuda Indonesia dalam menguatkan dan menumbuhkan jati dirinya, serta inovasi dan kreativitas pemuda dalam bingkai kebhinekatunggalikaan negara kesatuan Republik Indonesia,” ucapnya.

Sementara Menpora RI, Imam Nahrawi, dalam sambutan yang dibacakan Asisten Deputi Peningkatan Wawasan Pemuda Kemenpora, Mulyadi Adnan, menekankan, pemuda kedepannya dituntut untuk memiliki daya saing global bukan lokal. 

“Karena kunci penentu daya saing adalah kreatifitas dan inovasi,” kata Adnan.

Kementrian Pemuda dan Olahraga, lanjutnya, memiliki keterbatasan dalam memenuhi tuntutan fasilitasi dan advokasi yang dibutuhkan oleh pemuda yang telah bersifat spesialis dan sektoral.

“Untuk memenuhi kompleksitas dari kebutuhan tersebut, maka pemerintah telah mengeluarkan Perpres Nomor 66 Tahun 2017 tentang koordinasi strategis lintas sektor penyelenggaraan pelayanan kepemudaan,” beber Adnan.

Melalui Perpres tersebut, maka program-program kepermudaan yang bersifat spesialis tidak berada di Kemenpora atau Dispora, tetapi tersebar di seluruh Kementrian dan Dinas-dinas, baik provinsi maupun kabupaten/kota.

“Diharapkan Kirab Pemuda Nusantara yang berlangsung di 38 kabupaten/kota mewakili 34 provinsi dapat menjadi titik awal kebangkitan pemuda Indonesia ke-II setelah kebangkitan pemuda Indonesia ke-I pada tahun 1928, yang ditandai dengan revolusi pemuda Indonesia pada ekonomi berbasis digital,” cetus Adnan.

Untuk diketahui, KPN 2017 diikuti 72 orang pemuda-pemudi tanah air dari 34 provinsi dengan kegiatan yang akan dibagi per zona. Zona 1 dari Miangas, Sulawesi Utara melintasi Sabang dan berakhir di Blitar, Jawa Timur. 

Sedangkan zona kedua, dimulai dari Rote, NTT melintasi Merauke dan juga berakhir di Blitar. Ekspedisi nantinya akan berakhir di Kota Blitar pada 8 Desember 2017. 

Kaltim sendiri diwakili oleh Farah Yuizzunisa Rahayu, mahasiswi FKIP Jurusan Bahasa Inggris, Unikarta, yang saat ini telah bergabung melakukan ekspedisi sejak 26 September lalu. (end) 

Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top