Ritual Mengulur Naga Disaksikan Ribuan Masyarakat


Puncak Erau Adat Kutai dan International Folk Art Festival (EIFAF) 2015 pagi tadi, ditandai dengan upacara adat Mengulur Naga, prosesi yang disaksikan ribuan masyarakat dari berbagai daerah di Kalimantan Timur (Kaltim) ini, diawali dengan sambutan Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), Rita Widyasari.

“Erau merupakan satu budaya yang dilaksanakan 200 tahun yang lalu oleh kerajaan Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura, yang mana ini adalah merupakan acara kesultanan, yang saat ini dikemas oleh pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara menjadi satu acara yang kreatif,” tuturnya.

Dikatakan Rita, Meski dikemas secara kreatif, Acara sakral Erau tetap dilaksanakan oleh pihak Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura, dan tidak pernah dicampuri oleh Pemerintah daerah, hal ini bertujuan untuk terus melestarikan serta mewarisi adat istiadat yang khas di Kabupaten Kukar.

Ritual mengulur naga ini dilaksanakan setelah pembacaan riwayat naga oleh Juru bicara Kesultanan, Adji Pangeran Hario Kesuma Poeger. Dan selanjutnya sepasang naga diberi tepong tawar oleh Putra Mahkota H Adji Praboe Anoem Soerya Adiningrat.

Naga Laki dan Naga Bini ini kemudian dibawa menuju dermaga depan Museum Mulawarman untuk selanjutnya dinaikkan keatas kapal menuju Kutai Lama, Kecamatan Anggana, Kukar, sedangkan prosesi Belimbur dilaksanakan setelah Sultan H Adji Mohd Salehoeddin II dibawa menuju ke Rangga Titi dan memercikan air tuli.

Secara resmi Wakil Gubernur Kaltim, Mukmin Faisyal, menutup kemeriahan Erau tahun 2015, Selain Sultan beserta kerabat, Acara ini juga dihadiri Ketua DPRD Kukar, Salehoeddin SSos Sfil, Ketua DPRD Kaltim, HM Syahrun HS, mantan Menpora Kabinet Indonesia Bersatu, Roy Suryo, serta delegasi 13 negara anggota CIOFF. (ekn)

Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top