Sholat Jenazah Dua Kali, Ribuan Pelayat Lepas Kepergian Syaukani

Jenazah Syaukani saat di sholatkan di masjid Jami Hasanoeddin sebelum dibawa ke pemakaman
Foto: Endi

Syaukani Bin Hasan Rais atau akrab disapa Pak Kaning yang meninggal pada Rabu (27/07) sore, akhirnya dikebumikan, Kamis (28/07) pukul 09.00 Wita.  Sebelum dibawa ke pemakaman, jenazah terlebih dahulu disholatkan dipimpin Ketua MUI Kukar, H Hormansyah, di kediaman pribadi Rita Widyasari.

Sholat jenazah kembali dilaksanakan di masjid Jami Hasanoeddin karena banyaknya masyarakat yang ingin mendoakan mantan Bupati Kukar dua periode tersebut. Diantaranya nampak pelayat dari kalangan pejabat Kukar era kepemimpinan mendiang Syaukani hingga putrinya Rita Widyasari. 

Usai disholatkan, jenazah diberangkatkan ke pemakaman kuburan muslimin Kelambu Kuning yang berada di jalan AM Alimuddin dengan iring-iringan pengawalan Satlantas dan Dinas Perhubungan Kukar.

Saat tiba di pemakaman, ribuan pelayat telah menanti kedatangan jenazah, prosesi pemakaman dipandu oleh mantan Kepala Departemen Agama (Sekarang Kementrian Agama) Kukar, H Aminuddin Edi, dan Habib H Abdul Qodir Al Hasni.

Suasana haru pun terasa saat jenazah dimasukkan kedalam liang lahat, disaksikan istri almarhum yakni Hj Dayang Kartini, kedua puterinya Rita Widyasari dan Selvi Agustina didampingi suami masing-masing serta 7 orang cucunya.

Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), Awang Faroek Ishak yang juga kerabat dari Rita Widyasari saat melepas jenazah almarhum ke peristirahatan terakhir mengatakan, Syaukani merupakan sosok putra daerah terbaik di Kaltim. 

"Kita semua merasa kehilangan, pengabdian dan jasa-jasa Pak Kaning tidak mungkin kita lupakan. Kami bertekad akan meneruskan perjuangan Pak Kaning, memperjuangkan daerah Kalimantan Timur dengan cara konstitusional," ucapnya.

Usai pemakaman, puteri kedua Syaukani yang juga Bupati Kukar, Rita Widyasari, merasa bersyukur bisa mendampingi ayahnya selama dirawat dirumah sakit hingga detik terakhir almarhum menghembuskan nafas terakhirnya di RSU AW Syahranie, Samarinda.

"Sebetulnya saat bapak anfal saya yang tidak rela, tapi saya berusaha ikhlas. Saya tanyakan ke ibu dan keluarga yang lain mereka bilang ikhlas. Sekitar 3 jam kemudian bapak meninggal, Alhamdulillah saya bisa menyaksikan bapak pergi," tuturnya.

Syaukani lahir di Tenggarong, 11 November 1948 dan meninggal dunia pada usia 67 tahun. Ia menjadi Bupati Kutai Kartanegara yang ke-9 bila dihitung sejak Daerah Istimewa Kutai, dan Bupati pertama sejak pemekaran menjadi Kabupaten Kutai Kartanegara.(end)

Bupati Kukar Rita Widyasari nampak bersama keluarga besarnya usai jenazah ayahnya, Syaukani dimakamkan
Foto: Endi




Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top