Omzet Penjual Bendera Musiman Menurun 50 Persen

Penjual bendera musiman di kota Tenggarong harus merasakan imbas dari lesunya perekonomian di Kukar
Foto: Endi

Menurunnya omzet penjual bendera musiman dirasakan oleh sejumlah pedagang yang berjualan di sepanjang jalan S Parman, Tenggarong. Salah satu pedagang asal Kabupaten Garut, Jawa Barat, Bandit Sanjaya, harus merasakan dampak lesunya perekonomian di Kukar.

Menurut Bandit, Sejak berjualan pada 25 Juli lalu, pembeli yang datang tidak sebanyak tahun sebelumnya. "Katanya sih karena tambang batu bara di sini (Kukar, Red), sudah nggak produktif lagi, ekonominya melemah," ujarnya.

Jika pada tahun 2015 lalu ia bisa meraup untung hingga Rp 4 juta per hari, kini omzetnya justru menurun drastis. "Drastis turun sampai 50 persen, sekarang sejuta juga belum dapat, paling lima ratus ribu," ucapnya dengan logat Sunda yang kental.

Namun Bandit tak banyak mengeluh, pasalnya bendera maupun umbul-umbul yang dijual hanya titipan saudaranya yang tinggal di Jawa Barat. Sementara beberapa rekannya harus meminjam uang untuk modal berjualan bendera.

"Kalo sebelum tanggal 17 Agustus belum laku juga, ya balik lagi ke Garut. Barangnya dititipin aja sama ibu kost, soalnya kalo dibawa pulang kena ongkos. Nanti tahun depan balik lagi ke sini," tuturnya.

Sementara itu Sumarna yang tinggal sekampung dengan Bandit juga mengalami hal yang sama, bahkan pria yang sudah belasan tahun menjadi penjual bendera musiman ini kini kebingungan karena bendera yang dijualnya hanya laku beberapa saja.

"Buat makan aja saya sekarang harus ngutang sama teman, sekarang benar-benar sepi yang beli. Mudah-mudahan mau tanggal 17 nanti rame lagi yang beli bendera," harapnya.

Sumarna pun tak menduga jika  tahun ini daya beli masyarakat di Kukar drastis menurun, "Memang setahu saya buka cuma di Tenggarong yang sepi pembeli, di daerah lain kabarnya juga begitu," cetusnya.

Dari pantauan media ini, para penjual bendera rata-rata mematok harga Rp 25 ribu untuk bendera merah putih berukuran kecil, Umbul-umbul Rp 100 ribu, dan bendera dengan background Garuda seharga Rp 300 ribu. (end)

Bandit Sanjaya, Salah satu penjual bendera musiman di kawasan jalan S Parman, Tenggarong
Foto: Endi














Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top