Desa Kersik Binaan PT PHKT Raih Penghargaan Dari Kementerian LHK



Balikpapan – Desa Kersik yang merupakan desa binaan program Corporate Social Responsibility (CSR) PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT) mendapatkan Penghargaan Sertifikat Progam Kampung Iklim (Proklim) Utama Tahun 2022 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Selasa  (25/10) lalu. 

Desa Kersik berada di Kecamatan Marangkayu, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Provinsi Kalimantan Timur yang merupakan wilayah Ring 1 operasi hulu migas PHKT, khususnya Daerah Operasi Bagian Utara (DOBU).

Proklim merupakan ajang penilaian berskala nasional yang diadakan oleh KLHK dalam rangka meningkatkan partisipasi masyarakat, pemerintah, maupun perusahaan dalam melakukan penguatan kapasitas terkait kegiatan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim. Ajang penilaian ini ditujukan untuk Desa/Kelurahan yang telah melaksanakan kegiatan pengelolaan lingkungan sebagai bentuk adaptasi dan mitigasi terhadap perubahan iklim.

Adaptasi terhadap lingkungan yang dimaksud adalah bagaimana masyarakat dapat menyesuaikan diri terhadap dampak dari perubahan iklim, misalnya masyarakat sudah mampu menanggulangi atau mengatasi penyakit yang disebabkan adanya perubahan cuaca seperti penyakit demam berdarah. Sedangkan, mitigasi lingkungan yaitu kegiatan yang dilakukan sebagai upaya penurunan efek gas rumah kaca dan sebagai wujud pengendalian terhadap iklim, bentuk kegiatannya upaya mitigasi, misalnya pengelolaan masalah sampah, melakukan penanaman pohon untuk memberikan udara yang segar yang dapat mencegah kebakaran hutan.

Terpilihnya Desa Kersik dalam ajang ini bukan tanpa alasan, menurut Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Kutai Kartanegara yang diwakili oleh Rustam Effendi., SH,M.Si., menyampaikan bahwa Desa Kersik menjadi salah satu desa di Kukar yang siap untuk mengikuti penilaian Proklim KLHK. Rustam menjelaskan alasannya bahwa Desa Kersik sudah melakukan berbagai macam kegiatan yang berkaitan erat dengan Proklim yang didukung oleh Program CSR PHKT.

“Di Desa Kersik kegiatan yang sudah berjalan diantaranya pemasangan Geobag PEGAR, pengadaan apartemen ikan, penanaman mangrove, transplantasi terumbu karang, pengolahan sampah organik menjadi pupuk dan pestisida orhganik, pembuatan kerajinan bernilai ekonomis, seperti pembuatan kerajinan dari sabut kelapa dan kerajinan dari sampah plastik, pengadaan tadah hujan, penanaman sayuran organik, pembentukan kelompok relawan tanggap bencana, dan lain-lain. Hal ini menunjuknya adanya peran aktif, kepedulian, kolaborasi serta kerjasama yang baik antara perusahaan, pemerintah dan masyarakat desa”, jelas Rustam.

Sementara itu, Head of Communication Relations & CID Zona 10 Dharma Saputra turut bergembira atas pencapaian dan penghargaan yang diterima oleh Desa Kersik. Menurutnya, pencapaian ini merupakan hasil kolaborasi antara PHKT, pemerintah desa, pemerintah kabupaten, khusunya Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Kutai Kartanegara. Menurutnya, Desa Kersik mengalami akselerasi dari apresiasi kategori Pratama sebelumnya, tidak melalui Madya, namun langsung mendapatkan penghargaan Proklim Kategori Utama.

“Penghargaan sebagai Desa Proklim Utama dapat meningkatkan semangat masyarakat di Desa Kersik untuk terus melaksanakan beragam kegiatan positif dari pelatihan-pelatihan yang telah diberikan oleh PHKT sehingga akan tercipta keberlanjutan. Selain itu, apresiasi ini dapat mengangkat nama baik dan reputasi positif bagi Pemerintah Kabupaten, Pemerintah desa, Perusahaan maupun masyarakat Desa Kersik”, ujar Dharma.

Kepala Desa Kersik Jumadi menyampaikan bahwa partisipasi dalam kegiatan Proklim ini merupakan bentuk kepedulian masyarakat dan pemerintah terhadap lingkungan serta dukungan terhadap keberlanjutan hidup, terutama dalam menjamin kebutuhan pangan. Sehingga, Proklim tidak hanya dipandang sebagai ajang kompetisi, namun juga merupakan kepentingan bersama. 

Jumadi menilai bahwa pencapaian Desa Kersik dalam kegiatan Proklim diharapkan mampu memicu desa-desa lain dalam ikut serta melakukan adaptasi dan mitigasi lingkungan, sehingga mampu mengurangi dampak akibat perubahan iklim. (***)

Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top