Ungkapkan Rasa Syukur, Masyarakat Nelayan Kuala Samboja Gelar Pesta Laut Pesisir

Tokoh Adat Kuala Samboja H Asnawi (kiri) memimpin prosesi arak-arakan sesajen menuju laut
Foto: Endi

Masyarakat nelayan Kelurahan Kuala Samboja, Kecamatan Samboja, Kutai Kartanegara (Kukar), Minggu (06/05) kemarin, menggelar tradisi tahunan Pesta Laut Pesisir yang merupakan ungkapan rasa syukur atas diperolehnya karunia hasil kekayaan laut.

Pesta Laut Pesisir tahun 2018 ini begitu meriah, warga memadati jalan menyaksikan rombongan berpakaian kuning mengarak dua buah Wala Suji atau sesajen menuju laut tempat prosesi dilangsungkan.

Diiringi ratusan kapal nelayan, rombongan selanjutnya menaikkan sesajen ke atas kapal yang kemudian dilarung di perairan laut Kalimantan dan Sulawesi (Selat Makassar).

Puncaknya, usai sajen dilarung, para nelayan yang berbaur dengan warga kemudian saling menyiramkan air atau Berlimbur diatas kapal, ada yang menggunakan mesin pompa hingga melemparkan bungkusan plastik berisi air. Prosesi ini juga berlangsung di jalan-jalan sekitar Kuala Samboja,

"Makna dari penyiraman itu, karena air adalah pembersih, jadi dengan tujuan kita ini dibersihkan dari segala kotoran dari dalam jiwa kita," ujar Tokoh Adat Kuala Samboja, H Asnawi.

Pria yang memimpin langsung prosesi pesta laut ini mengatakan, tradisi tersebut dilaksanakan tidak terlepas dari sejarah turun temurun suku Bugis.

"Pada jaman dahulu nenek moyang kita melaksanakan pesta laut secara sederhana, namun beberapa tahun kemudian terhenti, karena terhenti banyak kejadian-kejadian di laut yang tidak diinginkan, seperti tangkapan ikan berkurang. Oleh sebab itu para nelayan berinisiatif melanjutkan pesta laut ini," tuturnya.

Tradis pesta laut pesisir, nelayan Kuala Samboja melarung Wala Suji atau sajen di perairan selat Makassar
Foto: Endi

Sementara itu Lurah Kuala Samboja, Antung Fatahillah, berharap Pemkab Kukar memberikan daya dukung agar pesta laut selanjutnya masuk dalam agenda pariwsata.

"Sebelumnya pernah masuk dalam agenda pariwisata, tapi tahun ini tidak, harapan kita kedepannya supaya ada schedule yang pasti," cetusnya.

Selain itu, Antung juga meminta agar wilayahnya menjadi perhatian pemerintah daerah, sehingga pesta laut berikutnya turut di dukung dengan kondisi infra struktur yang lebih baik.

"Daerah Kuala Samboja sesuai dengan SK (Surat Keputusan) Bupati termasuk daerah kawasan kumuh yang selama ini kami tata dengan dinas terkait tim dari kabupaten Kutai Kartanegara," bebernya.

Ditempat yang sama, Ketua Panitia Pesta Laut Pesisir Samboja, H Rendi, menyampaikan apresiasinya kepada seluruh panitia dan masyarakat nelayan, hingga acara dengan dana swadaya ini sukses terlaksana.

"Dari awal kami berpatokan untuk tidak menggunakan dana pemerintah. Jadi seutuhnya murni dari kekompakan nelayan itu sendiri," ungkapnya.

Selaku generasi muda, Rendi menyatakan, Pesta Laut Pesisir dilaksanakan semata-mata untuk melestarikan tradisi yang telah berlangsung sejak lama.

"Ini merupakan bentuk kepedulian kami sebagai generasi muda Kuala Samboja untuk melestarikan ada budaya yang ada khususnya di kecamatan Samboja," tegasnya.

Kegiatan Pesta Laut Pesisir Samboja ini sebelumnya telah dibuka dan diawali dengan ritual adat pada Sabtu (05/06) malam, diantaranya tabuh gendang diiringi gong, serta prosesi sakral mencuci kaki dengan bara api.

Tak hanya itu, acara ini juga diisi dengan pemutaran film dokumenter pesta laut, drama musikal, atraksi pariwisata, hingga penampilan band lokal dan hiburan musik dangdut dengan mendatangkan artis Pantura. (end)

Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top